Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Heboh Rencana PPKM Darurat! Begini Tanggapan Pelaku Usaha

Kalangan pengusaha memberikan dukungan terhadap rencana pemerintah menerapkan PPKM darurat dalam waktu dekat.
Warga menyeberang jalan saat jam pulang kerja di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (24/6/2021). Presiden Joko Widodo menjelaskan alasan pemerintah mengambil kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro dibandingkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali atau lockdown (karantina wilayah) salah satunya karena pertimbangan faktor ekonomi./Antara
Warga menyeberang jalan saat jam pulang kerja di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (24/6/2021). Presiden Joko Widodo menjelaskan alasan pemerintah mengambil kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro dibandingkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali atau lockdown (karantina wilayah) salah satunya karena pertimbangan faktor ekonomi./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Wacana pemerintah menerapkan PPKM darurat menyusul terus tingginya kasus positif Covid-19 di Tanah Air dinilai dapat menimbulkan kondisi yang jauh dari ideal dan sangat sulit bagi pelaku usaha yang sedang melakukan pemulihan untuk mempertahankan kinerja.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan pengusaha yang berorientasi pasar domestik hampir dipastikan akan menghadapi kontraksi signifikan dari segi permintaan sehingga tidak memiliki daya untuk menggenjot kinerja.

"Kontraksi ini akan lebih parah bila pandemi semakin tidak terkendali dan tekanan untuk melakukan lockdown tidak dilakukan pemerintah. Jadi, kita harus mendukung kebijakan ini kalau akan diterapkan pemerintah agar pandemi bisa segera dikendalikan dan tidak bekepanjangan," ujar Shinta, Selasa (29/6/2021).

Di sisi lain, sambungnya, syarat dan ketentuan dari kebijakan PPKM darurat sendiri tidak memungkinkan pelaku usaha di zona merah untuk memiliki kinerja yg maksimal, padahal zona tersebut umumnya merupakan sentra ekonomi dan pusat produksi nasional.

Dengan demikian, pelaku usaha tidak memiliki banyak opsi untuk mengupayakan normalisasi atau peningkatan kinerja dalam kondisi ini.

Adapun, strategi yang dilakukan pelaku usaha untuk menahan penurunan kinerja sangat tergantung kepada orientasi pasar dan jenis industri. Kalau berorientasi ekspor, jelasnya, perusahaan masih bisa mengatur strategi mempertahankan kinerja dengan cara shift work dan produksi 24 jam sesuai dengan ketentuan protokol yang berlaku.

Namun, untuk pelaku usaha berorientasi pasar domestik, strategi hanya terbatas kepada perubahan approach penjualan dari luring menjadi daring atau strategi alih produksi dengan memaksimalkan permintaan pasar yang masih ada.

Upaya tersebut, kata Shinta, sebetulnya sudah banyak dilakukan oleh pelaku usaha sejak tahun lalu sehingga strategi tersebut sudah diketahui batasnya dan tidak akan bisa maksimal selama permintaan pasar domestik masih tertekan oleh pengetatan PPKM.

"Jadi, sebagian pelaku usaha malah kembali tutup sementara demi mempertahankan modal," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper