Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RDMP II Dumai, Perusahaan Korsel,Pertamina, Nindya Karya Investasi Rp14,46 Miliar

Basilio menilai studi tersebut penting untuk meyakinkan investor masuk ke dalam proyek tersebut. Pasalnya, ujar Basilio, saat ini investor sedang menunggu hasil perdebatan terkait penggunaan energi terbarukan dan energi fosil.
Ilustrasi kilang. /Bisnis.com
Ilustrasi kilang. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan PT Nindya Karya (Persero) telah menandatangani perjanjian studi bersama terkait proyek modernisasi kilang atau Refinery Development Master Plan (RDMP) Refinery Unit (RU) II Dumai.

Kementerian Koordinasi Maritim dan Investasi (Kemenkomarinves) mencatat studi bersama proyek tersebut telah menelan investasi hingga US$1 juta atau sekitar Rp14,46 miliar (kurs Rp14.462). Investasi merupakan hasil patungan dari KPI, Nindya Karya, dan DH Global.

"Pihak Korea Selatan, dalam hal ini DH Global, berani membuat komitmen kira-kira US$650.000, lalu sisanya US$350.000 itu akan dibagi antara Pertamina Kilang dan Nindya Karya," kata Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenkomarinves Basilio Dias Araujo di Gedung Nindya Karya, Jumat (25/6/2021).

Basilio menilai studi tersebut penting untuk meyakinkan investor masuk ke dalam proyek tersebut. Pasalnya, ujar Basilio, saat ini investor sedang menunggu hasil perdebatan terkait penggunaan energi terbarukan dan energi fosil.

Alhasil, hasil studi tersebut penting untuk memastikan investor mengingat estimasi investasi yang dapat terserap dari proyek revitalisasi kilang tersebut melebihi US$1 miliar.

"[produk dari bahan baku] minyak bumi ini masih tetap akan dipakai sampai 50 tahun ke depan. Walaupun akan ada energi baru terbarukan, tapi tidak bisa menggantikan kebutuhan [produk berbahan aku minyak bumi]," ucapnya.

Berdasarkan data PT Pertamina (Persero), proyek RDMP meliputi empat proyek yakni RDMP Refinery Unit (RU) V Balikpapan, RDMP RU IV Cilacap, RDMP RU VI Balongan, dan RDMP RU II Dumai, RDMP RU III Plaju. Sementara itu, pembangunan kilang minyak dan petrokimia (grass root refinery/GRR) meliputi GRR Tuban dan GRR Bontang.

Pertamina mengakselerasi pembangunan megaproyek kilang ramah lingkungan tersebut dengan target rampung secara keseluruhan pada 2026.

Mega proyek RDMP dan GRR merupakan salah satu proyek strategis nasional dalam rangka mendukung kemandirian dan ketahanan energi nasional. Proyek ini akan meningkatkan kapasitas kilang pengolahan dari sekitar 1 juta barel saat ini, meningkat dua kali lipat menjadi 2 juta barel per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper