Bisnis.com, JAKARTA - Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP) DKI Jakarta menyebut ada sejumlah tantangan yang harus diperhatikan bila ingin mengembangkan sebuah terminal menjadi kawasan transit-oriented development (TOD).
Wakil Ketua IAP DKI Jakarta Meyriana Kesuma mengatakan pengembangan terminal sangat bergantung pada beberapa hal seperti lokasi, kebutuhan transportasi masyarakat, dan kegiatan utama yang berjalan di terminal tersebut.
"Tantangan pengembangan terminal, pertama, karakteristik setiap terminal itu berbeda. Ada terminal yang besar dan yang kecil yang tidak bisa dikembangkan," katanya dalam diskusi daring, dikutip Kamis (24/6/2021).
Kemudian, lanjutnya, terkait dengan kebutuhan dan karakteristik penumpang yang berbeda, seperti penumpang antar kota atau hanya dalam kota.
Selanjutnya berkaitan dengan isu kesiapan operator bus dalam pengembangan terminal baru. Dia menyebut hal ini juga penting karena para operator tersebut menjadi salah satu faktor utama dalam pengembangan terminal sehingga mereka harus mau bekerja sama dan mengikuti alur pengembangan serta mau diajak maju.
"Dan yang terpenting adalah menyiapkan sistem transportasi massal yang nyaman," sebutnya.
Baca Juga
Lebih lanjut dia memerinci, dalam pembangunan sebuah terminal menjadi kawasan TOD, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk melihat apakah perlu dilakukan pengembangan atau tidak.
Pertama dari segi lokasi. Menurutnya, perlu melihat pemanfaatan ruang terminal apakah memang sudah cocok menjadi TOD dan apakah sudah terintegrasi dengan pengembangan sekitarnya. Sebab bila sudah, akan sangat baik bahkan berpotensi untuk dijadikan TOD.
"Lalu bagaimana kebutuhan transportasi masyarakatnya. Apakah cukup tinggi dalam penggunaan terminal. Kemudian terkait dengan penggunaan fungsi ruang atau regulasi yang mungkin ke depannya akan menjadi tantangan bagaimana terminal-terminal ini nanti akan dikembangkan. Misalnya, fungsi campuran yakni sebagai fasilitas, komersial, dan hunian, atau fungsi komersial saja," pungkasnya.