Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tapering The Fed Mengancam, Siap-Siap Beban Bunga Utang Pemerintah Makin Bengkak

Kondisi ini juga akan menjadi beban bagi pemerintah dalam menurunkan target angka defisit menjadi 3 persen pada 2023.
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Senin (8/4/2019). Bloomberg/Andrew Harrer
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Senin (8/4/2019). Bloomberg/Andrew Harrer

Bisnis.com, JAKARTA - Wacana tapering off atau penarikan stimulus oleh the Fed, Bank Sentral Amerika Serikat (AS), dikhawatirkan akan memberikan efek yang besar terhadap beban utang pemerintah.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan tapering off oleh the Fed berisiko menyebabkan keluarnya aliran modal asing dari pasar keuangan domestik atau capital outflow.

Dengan demikian, pemerintah harus meningkatkan suku bunga pinjaman untuk tetap menarik investor global. Dia pun memperkirakan suku bunga surat berharga negara (SBN) tenor 10 tahun berpotensi meningkat hingga 10 persen.

“Bunga untuk SBN tenor 10 tahun diperkirakan naik hingga 10 persen pada saat tapering off dilakukan. Konsekuensinya maka beban pembayaran kewajiban bunga utang naik signifikan,” katanya kepada Bisnis, Kamis (24/6/2021).

Menurutnya, kondisi ini juga akan menjadi beban bagi pemerintah dalam menurunkan target angka defisit menjadi 3 persen pada 2023.

Debt to service ratio terhadap penerimaan negara di 2020 sudah menyentuh 54,5 persen, naik cukup tajam dibanding 2015 25,5 persen. Kondisi ini jadi beban bagi penurunan target defisit anggaran,” jelasnya.

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J. Rachbini menilai jika AS menaikkan suku bunga dan peningkatan kasus Covid-19 di dalam negeri juga tidak dapat ditekan, maka ekonomi Indonesia akan berada pada posisi yang sulit.

Suku bunga utang akan terdorong naik karena bersaing dengan obligasi AS. Sementara itu, penerimaan pajak Indonesia masih mengalami tekanan dan sumber pembiayaan terbesar masih dari obligasi.

“Kalau tidak bisa bayar dalam jangka pendek, kepercayaan terhadap ekonomi Indonesia merosot. Jika masih dipercaya, mungkin masih bisa profiling utang, minta penangguhan utang, tetapi itu berarti bunganya berarti numpuk,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper