Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Dilarang AS, China Buka Lebih Banyak Keran Impor Kapas bagi Xinjiang

Beijing mungkin akan segera mengeluarkan sejumlah kuota impor untuk memenuhi permintaan tekstil global yang meningkat setelah memberikan 700.000 ton pada bulan lalu. China hanya mengeluarkan 400.000 ton kuota pada 2020.
Beberapa pekerja berjalan di luar pagar lokasi yang secara resmi disebut sebagai pusat edukasi vokasional di Dabancheng, Xinjiang, Wilayah Otonomi Uighur, China, Selasa (4/9/2018)./Reuters-Thomas Peter
Beberapa pekerja berjalan di luar pagar lokasi yang secara resmi disebut sebagai pusat edukasi vokasional di Dabancheng, Xinjiang, Wilayah Otonomi Uighur, China, Selasa (4/9/2018)./Reuters-Thomas Peter

Bisnis.com, JAKARTA - China akan mengizinkan lebih banyak impor kapas tahun ini, meskipun larangan Amerika Serikat terhadap serat dari Xinjiang mendorong beberapa peritel Barat untuk menghindari bahan yang diproduksi dari wilayah kontroversial tersebut.

Xu Yaguang, seorang analis di Huatai Futures, mengatakan Beijing mungkin akan segera mengeluarkan sejumlah kuota impor untuk memenuhi permintaan tekstil global yang meningkat setelah memberikan 700.000 ton pada bulan lalu. China hanya mengeluarkan 400.000 ton kuota pada 2020.

Washington melarang masuknya semua produk yang menggunakan kapas dari Xinjiang awal tahun ini atas dugaan perlakuan buruk China terhadap etnis minoritas Muslim Uyghur.

Hennes & Mauritz AB - lebih dikenal sebagai merek ritel H&M - juga menolak menggunakan kapas dari wilayah tersebut, yang menyumbang sekitar 80 persen dari produksi China dan seperlima dari pasokan serat dunia.

Pemerintahan Biden meningkatkan tekanan pada China atas Xinjiang, di mana kelompok-kelompok advokasi dan panel pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan orang-orang Uyghur telah menjadi sasaran penahanan sewenang-wenang massal dan dipaksa untuk bekerja di luar keinginan mereka. AS siap untuk melarang beberapa produk surya yang dibuat di wilayah tersebut, menurut beberapa orang yang mengetahui masalah tersebut.

Potensi pembukaan lebih banyak impor kapas datang karena pemulihan global memperoleh daya tarik, meningkatkan permintaan untuk pakaian jadi.

Pasokan internasional juga terpukul oleh cuaca yang lebih dingin dari biasanya di Xinjiang dan kekeringan di negara-negara produsen utama lainnya, Brasil dan India. Kapas berjangka telah meningkat sebesar 44 persen selama setahun terakhir.

Data bea cukai menunjukkan impor kapas China telah meningkat setelah larangan AS. Pengiriman rata-rata sekitar 275.000 ton per bulan pada 2021, dibandingkan dengan 179.000 ton tahun lalu dan 154.000 ton pada 2019.

Xu dari Huatai Futures mengatakan batch kuota impor berikutnya kemungkinan akan lebih kecil dari 700.000 ton bulan lalu. China juga mengeluarkan 890.000 ton kuota pembelian kapas tarif rendah setiap tahun, jadi jumlah tambahannya melebihi itu. Negara ini memberikan 800.000 ton kuota tambahan pada tahun 2019 sebelum Covid-19 merusak ekonomi global.

Pemerintah dapat mengeluarkan lebih banyak kuota di akhir tahun jika lebih banyak pesanan ekspor tekstil dialihkan ke China dari India, kata Mao Chengsheng, seorang analis di Chaos Ternary Futures Co.

Selain kuota tambahan, Beijing akan segera mengadakan penjualan tahunan kapas dari cadangan negara, kata Wang Qianjin, analis senior di Shanghai International Cotton Exchange.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper