Bisnis.com, JAKARTA – Penyelesaian konstruksi ruas Danowudu-Bitung pada medio kuartal III/2021 dinilai akan meningkatkan angka internal rate of return (IRR) Jalan Tol Manado-Bitung secara keseluruhan.
Pasalnya, IRR pada ruas yang telah beroperasi dalam jalan bebas hambatan tersebut kini masih terhitung rendah.
Seperti diketahui, Badan Usaha Jalan Tol yang mengoperasikan Tol Manado-Bitung adalah PT Jasamarga Manado Bitung (JMB). Ruas yang telah rampung dalam jalan tol tersebut adalah Airmadidi-Kauditan per Juli 2020 dan Kauditan-Danowudu per September 2020.
"Kami tetap optimistis lalu lintas harian rata-rata kendaraan [Jalan Tol Manado-Bitung] diharapkan dapat menigkat dan kelayakan [IRR] akan bertambah," ujar Direktur Utama JMB George I.M.P. Manurung kepada Bisnis, Kamis (24/6/2021).
George megatakan saat ini IRR Tol Manado-Bitung masih berada di bawah ekspektasi akibat pandemi. Sebab, pandemi Covid-19 membuat kegiatan di wilayah perkantoran dan industri berkurang sehingga mobilitas masyarakat berkurang.
Dia menilai penyelesaian ruas Danowudu-Bitung akan membuat Kota Manado dan Kota Bitung tersambung secara penuh. Alhasil, akses jalan akan semakin mudah dan dapat meningkatkan lalu lintas harian rata-rata (LHR) kendaraan.
Baca Juga
Selain itu, George berpendapat LHR ruas tersebut juga akan ditopang oleh pengembangan kawasan industri dan pariwisata di sekitar gerbang tol (GT) sepanjang Jalan Tol Manado-Bitung. Adapun, George memberikan penekanan khusus terkait kawasan ekonomi khusus (KEK) Bitung.
"Pengembangan KEK Bitung diharapkan dapat berjalan seiring dengan semakin mudahnya akses jalan dengan tersambungnya Jalan Tol Manado-Bitung," ucapnya.
Berdasarkan laman resmi BPJT, ruas Danowudu—Bitung merupakan ruas terakhir dalam konstruksi jalan tol Manado—Bitung. Adapun, panjang ruas Danowudu—Bitung mencapai 13,5 kilometer dengan progres konstruksi di posisi 83,42 persen pada medio Mei 2021.
Investasi yang ditanamkan dalam pembangunan jalan tol Manado—Bitung mencapai Rp5,12 triliun. Selain itu, biaya konstruksi jalan tol Manado—Bitung ditaksir senilai Rp3,27 triliun, sedangkan biaya pembebasan tanah di kisaran Rp60 miliar.
Sebelumnya, Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan jalan bebas hambatan perdana di Sulawesi Utara tersebut dapat memudahkan akses berkendara yang semakin lancar dan cepat bagi masyarakat. Adapun, lanjutnya, jalan tol Manado—Bitung akan memangkas waktu tempuh Manado—Bitung dari posisi saat ini selama 1,5 jam menjadi 30 menit.
Danang mengemukakan konstruksi jalan tol Manado—Bitung merupakan salah satu dukungan signifikan bagi pengembangan KEK Bitung. Selain itu, jalan tol tersebut akan mendukung pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional(KSPN) Super Prioritas Manado—Bitung—Likupang.
"Tersambungnya ruas Danowudu—Bitung akan memberikan peran penting dalam kemudahan aksesibilitas barang dan jasa ke Pelabuhan Internasional Bitung yang merupakan salah satu dari pintu ekspor-impor bagi kawasan Indonesia bagian timur," katanya.