Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Indonesia Klaim Pangkas Biaya Sewa Pesawat hingga 30 Persen

Pada kondisi pandemi saat ini, kata dia, Garuda Indonesia hanya membutuhkan 41 pesawat untuk beroperasi.
Pesawat Airbus A330-900neo milik Garuda Indonesia di Hanggar 2 GMF AeroAsia, Rabu (27/11/2019) malam./Bisnis-Rio Sandy Pradana
Pesawat Airbus A330-900neo milik Garuda Indonesia di Hanggar 2 GMF AeroAsia, Rabu (27/11/2019) malam./Bisnis-Rio Sandy Pradana

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Dony Oskaria mengatakan perseroan telah menurunkan harga sewa pesawat rata-rata sebesar 30 persen per bulan pada 2020. Hal itu dilakukan usai bernegosiasi dengan para lessor atau penyewa pesawat.

"Kami melakukan proses negosiasi rata-rata turun 30 persen sehingga hari ini harga sewa kita sudah meet dengan pasar," kata Dony saat rapat dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, dikutip dari tempo.co, Selasa (21/6/2021).

Dia mencontohkan biaya sewa yang dibayarkan Garuda Indonesia sebelumnya US$1,5 juta per bulan. Hari ini perseroan hanya membayar US$900.000 per bulan.

"Artinya manajemen sudah menghemat kurang lebih tadi selama tahun 2020 kita sudah mengurangi total fix cost Garuda Indonesia US$30 juta per bulan," ujarnya.

Dony menjelaskan yang menjadi permasalahan keuangan secara konsolidasi Garuda Indonesia Grup adalah harus menanggung kerugian mencapai US$100 juta per bulan.

Namun untuk maskapai Garuda Indonesia saja, kerugian mencapai US$62 juta karena ada 142 pesawat yang wajib dibayarkan setiap bulannya. Padahal hanya sedikit pesawat yang beroperasi di masa pandemi saat ini.

"Jadi fix cost dengan total cost termasuk di dalamnya adalah leasing cost, MR cost juga ada maintenance yamg harus kami siapkan kurang lebih US$82 juta per bulan. Leasing cost kita hanya US$56 juta dari sebelumnya US$75 juta per bulan, jadi ada kurang lebih ada US$80 juta yang wajib kita bayar secara buku walaupun pada faktanya tidak kami bayar," kata Dony. 

Pada kondisi pandemi saat ini, kata dia, Garuda Indonesia hanya membutuhkan 41 pesawat untuk beroperasi. Karena itu, dia berharap perseroan bisa mengembalikan 101 pesawat kepada lessor agar tidak membebani keuangan perseroan lebih lanjut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper