Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) masih belum akan memulai perbaikan tangki penyimpanan yang terbakar di Kilang Balongan dan Kilang Cilacap yang terjadi beberapa waktu lalu.
Pjs Corsec Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Milla Suciyani menjelaskan perusahaan masih fokus pada proses pemulihan pascakebakaran yang terjadi di Kilang Balongan dan Kilang Cilacap. Adapun, proses pemulihan tersebut dilakukan di lingkungan internal maupun eksternal perseroan.
"Pertamina akan memasukkan biaya perbaikan di area Kilang Balongan dan Kilang Cilacap dalam RKAP 2022. Sebagai info, insiden baik di Balongan maupun Cilacap terjadi pada tangki penyimpanan saja, dan tidak mempengaruhi operasional dan produksi kilang," katanya kepada Bisnis, Senin (21/6/2021).
Milla mengatakan proses investigasi oleh aparat penegak hukum masih dalam tahap permintaan keterangan dari pihak-pihak terkait atas insiden di Kilang Balongan.
Pada 29 Maret 2021, 4 tangki penyimpanan bahan bakar minyak di Kilang Balongan habis dilahap si jago merah yang mulai menyambar sejak pukul 00.45 dini hari. Api tersebut baru berhasil dijinakkan pada Rabu (31/3/2021) siang.
Tiga bulan setelah insiden di Kilang Balongan, kebakaran kembali terjadi di Kilang Cilacap yang terjadi pada Jumat (11/6/2021) pada pukul 19.45 WIB yang terjadi di salah satu tanki yang berisi benzene. Setelah 40 jam menyambar fasilitas tersebut, api berhasil dijinakkan.
Baca Juga
Pada Minggu, pukul 10.50 WIB petugas di kilang Pertamina Cilacap bisa memadamkan seluruh api yang ada di sekitar tangki area 39. Hingga saat ini, Pertamina belum menginformasikan berapa total kerugian atas terbakarnya fasilitas penyimpanan di 2 kilang tersebut.
