Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tidak mencantumkan rencana konstruksi dalam mendukung food estate pada 2022. Namun, pemerintah masih menyiapkan anggaran untuk mendukung proyek tersebut.
Direktur Irigasi dan Rawa Kementerian PUPR Suparji mengatakan bahwa pihaknya pada tahun ini akan fokus membangun jaringan irigasi di food estate Kalimantan Tengah sebanyak 41.000 hektare.
Menurutnya, penyelesaian target tersebut akan membuat food estate Kalimantan Tengah dilengkapi dengan jaringan irigasi seluas 43.000 hektare.
"Kami paling siapkan dana Rp10 miliar [untuk mendukung food estate Kalimantan Tengah pada 2022], tapi saya belum bisa hitung [itu untuk jaringan irigasi seberapa luas]," katanya kepada Bisnis, Kamis (17/6/2021).
Supari sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya telah menggarap sekitar 2.000 hektare lahan untuk keperluan food estate dan mengidentifikasi jaringan irigasi rawa yang baik yang dapat mengairi lahan seluas 28.000 hektare.
Kementerian PUPR menargetkan dapat membangun jaringan irigasi hingga 137.000 hektare pada 2024.
Suparji menyatakan bahwa lokasi yang disiapkan untuk konstruksi food estate di Kalimantan Tengah adalah di kawasan eks proyek lahan gambut (PLG) atau di sekitar Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Pihaknya baru memperbaiki jaringan irigasi untuk lahan seluas 2.000 hektare di Kecamatan Dahadup.
"Kementerian PUPR [akan] melaksanakan rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi rawa di wilayah kerja blok A, B, C, dan D dengan luasan [lahan] adalah 137.000 hektare," katanya
Pemerintah menargetkan pembangunan food estate di Kalimantan Tengah mencapai 168.000 hektare. Dengan kata lain, Kementerian PUPR masih harus membangun jaringan irigasi untuk mengairi 31.000 hektare lahan lain.
Di sisi lain, Suparji menilai pemilihan kawasan eks LPG sebagai lokasi food estate dapat menekan biaya konstruksi irigasi. Pasalnya, pemerintah dapat menekan biaya pembebasan lahan.