Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I mengklaim telah menerapkan sistem automasi, sehingga semua pergerakan peti kemas di dalam terminal pelabuhan kelolaan menjadi tercatat dan terkendali.
Direktur Operasi dan Komersial Pelindo I Ridwan Sani Siregar mengatakan automasi seluruh kegiatan ini juga dipantau melalui kamera pengawas (CCTV), mulai dari gate, lapangan penumpukan, dermaga dan area perkantoran, sehingga setiap kegiatan dan tindakan di dalam terminal dapat dipantau dengan baik.
Dia juga menjabarkan untuk Terminal Petikemas (TPK) Belawan Fase II saat ini sudah menerapkan sistem informasi pada proses penerimaan peti kemas.
Setiap peti kemas yang masuk ke TPK Belawan Fase II sebelumnya sudah didaftarkan oleh perusahaan pelayaran, kemudian pengguna jasa dapat mencetak E-CEIR (Electronic Container Equipment Interchange Receipt) yang dilengkapi dengan QR-Code untuk selanjutnya diberikan kepada para pengemudi truk pengangkut peti kemas.
“Jika pengecekan petikemas telah sesuai, maka selanjutnya akan memperoleh job slip/ gate pass yang berisi informasi terkait posisi peti kemas di lapangan yakni Block, Slot, Row dan Tier," jelasnya melalui siaran pers, Rabu (16/6/2021).
Pengemudi truk selanjutnya menuju lokasi blok penumpukan petikemas sesuai informasi yang tertera pada job slip. Terdapat barrier gate di masing-masing blok untuk memastikan hanya truck yang diijinkan yang dapat masuk ke dalam blok, sehubungan tidak ada operator alat ataupun Petugas di Lapangan karena Terminal Penumpukan menggunakan alat ARTG (Automatic Rubber Tyred Gantry Crane) dan semua Operator. ARTG mengendalikan alat secara remot dari dalam Kantor sehingga menghindari adanya interaksi langsung antara pekerja dengan pengguna jasa.
Baca Juga
Sekaian upaya automasi yang sedang dilakukan, dia uga mengajak khalayak untuk turut berpartisipasi dalam menjaga pelabuhan dengan menolak, mengawasi, dan melaporkan ke [email protected] apabila mengalami tindakan pungli atau gratifikasi yang terjadi di lingkungan pelabuhan.
“Untuk menjaga operasional pelabuhan agar tetap bersih dari kegiatan pungli dan premanisme, seluruh pekerja harus menjunjung tinggi penerapan GCG dan tata nilai dan tegas menolak segala bentuk gratifikasi dan aktivitas pungli di lingkungan Pelindo 1,” tegasnya.
VP Public Relations Pelindo 1 Fiona Sari Utami juga mengatakan sosialisasi secara intens dilakukan dalam bentuk briefing sebelum bekerja, pemasangan spanduk dan banner di dermaga, serta arahan-arahan dengan menekankan untuk tidak melakukan aktivitas pungli, dan segala kegiatan yang melanggar norma dan agama.
Menurutnya dengan penerapan digitalisasi layanan dan penggunaan sistem informasi kepelabuhanan juga terus dikembangkan untuk semakin meningkatkan efektivitas layanan. Seperti halnya di TPK Belawan sudah sepenuhnya melakukan System Integrated Billing System (IBS).
"Dengan penerapan system cashless, tidak ada lagi pemberian atau penggunaan uang secara tunai, ini sebagai langkah dalam meminimalisir pungli oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," tekannya.