Bisnis.com, JAKARTA – Hotel-hotel penyedia layanan isolasi pasien Covid-19 mesti segera mengatur strategi setelah pembayaran utang yang dilakukan secara bertahap oleh pemerintah. Kendati sulit, beberapa strategi yang sudah diterapkan bisa menjadi percontohan yang cukup baik.
PT Eastparc Hotel Tbk., salah satu emiten hotel yang juga terdampak akibat pandemi, berhasil mencatatkan pemasukan yang nyaris menyentuh ekspektasi perusahaan pada semester I/2021. Adapun, emiten dengan kode saham EAST tersebut menargetkan pemasukan senilai Rp22 miliar sepanjang semester pertama tahun ini.
Berdasarkan laporan pemasukan bulanan perusahaan periode Januari - Mei 2021 yang diperoleh Bisnis, EAST berhasil meraup lebih dari Rp17 miliar atau sekitar 77 persen dari ekspektasi perusahaan atas jumlah pemasukan semester I/2021. Selama 5 bulan terakhir, EAST berhasil meraup pemasukan di kisaran Rp2 miliar hingga Rp4 miliar.
Sementara itu, perusahaan tersebut mencatatkan okupansi lebih dari 80 persen dalam 2 bulan terakhir. Selama Januari hingga Mei, tingkat okupansi paling rendah di Eastparc Hotel berada di kisaran 60 persen yang terjadi pada 2 bulan pertama 2021.
Tingkat okupansi hotel di sepanjang semester I/2021 jauh di atas rerata hotel berbintang secara nasional. Menurut data BPS, tingkat penghunian kamar hotel hanya berkisar di level 30 persenan atau separuh dari jumlah pada saat kondisi normal.
Direktur Pemasaran Eastparc Hotel Wahyudi Eko Sutoro mengatakan pencapaian tersebut merupakan efek langsung dari strategi yang diterapkan perusahaan antara lain efisiensi biaya operasional, melunasi sebagian utang bank, dan menambah fasilitas untuk segmen keluarga.
Baca Juga
"Sampai dengan berjalannya semester I 2021, strategi yang digunakan Eastparc tersebut membuahkan hasil ditunjukan dengan adanya peningkatan revenue dan okupansi," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (16/6/2021).
Langkah selanjut perusahaan, lanjut Wahyudi, perusahaan akan fokus menggaet pemasukan dari segmen meetings, incentives, conferencing, exhibitions (MICE) dan keluarga melalui program staycation.
Dia pun memproyeksikan dapat meraup pendapatan senilai Rp48 miliar sepanjang 2021, atau lebih tinggi dari pemasukan tahun lalu senilai Rp37 miliar. Dengan strategi yang diterapkan, EAST juga menargetkan keuntungan bersih senilai Rp12 miliar. Tahun lalu, keuntungan bersih perusahaan hanya Rp5,1 miliar.
Kendati cukup percaya diri, Wahyudi mengatakan perusahaan tetap memerlukan peran pemerintah yakni melalui implementasi program vaksinasi yang cepat dan merata.