Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Pertamina dari Jualan BBM pun Berkurang

Berdasarkan laporan keuangan 2020 Pertamina yang telah diaudit, nilai penjualan BBM untuk jenis Pertamax, Pertamax Plus, Pertalite, dan Pertadex tercatat lebih rendah 10 persen dari US$11,27 miliar pada 2019 menjadi US$10,06 miliar pada 2020.
Antrean kendaraan membeli Pertalite dengan harga khusus di jalur khusus yang telah disediakan pada SPBU yang berpartisipasi./Istimewa
Antrean kendaraan membeli Pertalite dengan harga khusus di jalur khusus yang telah disediakan pada SPBU yang berpartisipasi./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA PT Pertamina (Persero) mencatatkan penurunan penjualan seluruh jenis bahan bakar minyak sepanjang tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan 2020 Pertamina yang telah diaudit, nilai penjualan BBM untuk jenis Pertamax, Pertamax Plus, Pertalite, dan Pertadex tercatat lebih rendah 10 persen dari US$11,27 miliar pada 2019 menjadi US$10,06 miliar pada 2020.

Sementara itu, untuk penjualan BBM jenis Premium, Pertamina mencatatkan penurunan sebesar 35,03 persen dengan realisasi US$3,19 miliar dibandingkan dengan penjualan pada 2019 US$4,91 miliar.

Adapun penjualan BBM untuk jenis solar melemah 23,69 persen menjadi US$8,02 persen pada 2020 dibandingkan dengan realisasi penjualan pada 2019 senilai US$10,51 miliar.

Penurunan penjualan BBM terbesar Pertamina tercatat pada jenis avtur dan Avigas. Pada tahun lalu Pertamina hanya menjual US$1,32 miliar atau turun 61,17 persen dibandingkan dengan realisasi pada 2019 senilai US$3,4 miliar.

Dari sisi volume, Pjs Senior VP Corporate Communication & Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman mengatakan Pertamina mencatat penjualan konsolidasian perusahaan yang terdiri atas BBM, avtur, LPG, dan petrokimia sebesar 82,81 juta kiloliter (kl).

Untuk BBM PSO (minyak tanah, solar & biosolar) serta Premium, realisasi penjualan 2020 sebesar 22,87 juta kl, sedangkan untuk BBM non-PSO dan produk non-BBM pada 2020 tercatat penjualan sebesar 47,21 juta kl.

Lebih lanjut, untuk penyaluran volume LPG PSO, pada tahun 2020 sebesar 7,16 juta ton. Realisasi niaga gas pada tahun 2020 sebesar 303.078,3 BBtu sedangkan realisasi transportasi gas pada tahun 2020 sebesar 459.512,0 MMscf.

“Untuk meningkatkan pelayanan dan mencapai kemandirian energi di masa depan, Pertamina tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur hilir dan 4 RDMP dan 1 GRR yang terintegrasi dengan kilang petrokimia sebagai bisnis masa depan perusahaan,” katanya seperti dikutip dalam keterangan resminya, Selasa (15/6/2021).

Pada tahun lalu, Pertamina mencatat volume impor minyak mentah sebesar 76,7 juta barel atau turun 12 persen dibandingkan dengan 2019. Volume impor produk juga turun 19 persen menjadi 98,2 juta barel pada 2020. Pertamina pun tetap konsisten mandiri atau tidak melakukan impor BBM jenis solar dan avtur sejak pertengahan 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper