Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Afsel Minta Kelompok Negara Kaya Sumbang Hak Penarikan Pinjaman di IMF

Sekitar 25 persen dari total alokasi SDR, atau setara dengan sekitar US$162 miliar harus disediakan untuk negara-negara Afrika
Para pemimpin negara-negara G7 pada pertemuan hari pertama, Jumat (13/6/2021) di Cornwall, Inggris/ Bloomberg
Para pemimpin negara-negara G7 pada pertemuan hari pertama, Jumat (13/6/2021) di Cornwall, Inggris/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa meminta negara-negara Kelompok Tujuh atau G7 untuk menyumbangkan alokasi hak penarikan khusus (special drawing rights/SDR) mereka di Dana Moneter Internasional (IMF) untuk negara-negara miskin dalam rangka membantu mereka pulih dari pandemi virus Corona.

Sementara itu, pemberi pinjaman yang berbasis di Washington akan menyediakan US$650 miliar untuk para anggotanya, sebagian besar dana akan disalurkan ke negara-negara maju dengan negara-negara Afrika hanya menerima US$33 miliar.

Sekitar 25 persen dari total alokasi, atau setara dengan sekitar US$162 miliar harus disediakan untuk negara-negara Afrika, ujar Ramaphosa kepada wartawan hari Minggu setelah dia berpartisipasi dalam KTT G7. Dia bergabung dalam pertemuan atas undangan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Secara global, negara-negara miskin perlu mengerahkan US$450 miliar untuk membangun kembali ekonomi mereka selama lima tahun ke depan dan mempercepat konvergensi pendapatan mereka dengan ekonomi maju, menurut IMF.

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan bahwa dirinya prihatin dengan negara-negara berpenghasilan menengah yang memasuki pandemi dengan fundamental ekonomi yang lebih lemah, tingkat utang yang lebih tinggi, dan ruang fiskal yang terbatas untuk dibelanjakan guna mendukung ekonomi mereka.

Adapula negara-negara kepulauan kecil yang bergantung pada pariwisata dan rentan, meskipun tingkat pendapatan mengecualikan mereka dari label berpenghasilan rendah.

Meskipun negara-negara kaya sebelumnya telah menggunakan SDR untuk memberikan pinjaman tanpa bunga melalui Dana Pengurangan Kemiskinan dan Growth Trust, penggunaannya telah terbatas pada negara-negara berpenghasilan rendah.

“Kami akan berdiskusi dengan para anggota apakah ada cukup dukungan untuk memperluas kelonggaran realokasi SDR di luar negara-negara berpenghasilan rendah,” kata bos IMF tersebut, dilansir Bloomberg, Kamis (8/4/2021).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper