Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMF Dorong G7 Sumbang Puluhan Miliar Dolar untuk Pembiayaan Vaksin

IMF bulan lalu menyerukan rencana pengeluaran US$ 50 miliar untuk membantu mengimunisasi orang di seluruh dunia terhadap Covid-19 dan menghindari skenario di mana ekonomi berkembang pulih jauh lebih lambat daripada negara maju.
Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva dalam konferensi pers virtual Spring Meetings 2020/ Bloomberg - Andrew Harrer
Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva dalam konferensi pers virtual Spring Meetings 2020/ Bloomberg - Andrew Harrer

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional Kristalina Georgieva mengatakan dia mengharapkan negara-negara G7 untuk menyediakan puluhan miliar dolar dalam pembiayaan untuk memvaksinasi dunia.

“Perkiraan saya adalah bahwa kita akan melihat ini dalam puluhan miliar, bukan hanya beberapa miliar,” kata Georgieva, dilansir Bloomberg, Kamis (10/6/2021).

IMF bulan lalu menyerukan rencana pengeluaran US$ 50 miliar untuk membantu mengimunisasi orang di seluruh dunia terhadap Covid-19 dan menghindari skenario di mana ekonomi berkembang pulih jauh lebih lambat daripada negara maju. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Bank Dunia dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) telah mendukung rencana tersebut.

Georgieva mengatakan bahwa analisis IMF menunjukkan ekonomi maju tahun ini akan memiliki 1 miliar dosis vaksin berlebih yang dapat dialihkan ke seluruh dunia. Kesenjangan dalam akses mengancam untuk menggagalkan rebound ekonomi global, katanya.

Komentar Georgieva datang ketika para pemimpin pemimpin G7 berkumpul di Inggris untuk pertemuan puncak minggu ini.

IMF telah menyerukan untuk memvaksinasi setidaknya 40 persen dari populasi global pada akhir tahun ini dan 60 persen atau lebih pada paruh pertama tahun 2022. Sambil menyelamatkan nyawa, pemulihan yang lebih cepat juga akan memberikan potensi peningkatan ekonomi sebesar US$9 triliun pada 2025.

Georgieva mengatakan bahwa dia mengharapkan dewan gubernur IMF memberikan suara pada penerbitan aset cadangan baru senilai US$650 miliar pada pertengahan Agustus, meningkatkan sumber daya untuk negara-negara yang berurusan dengan pandemi global.

Dia menepis kekhawatiran yang diajukan oleh beberapa anggota parlemen Partai Republik di AS bahwa aset yang dikenal sebagai hak penarikan khusus, atau SDR, akan digunakan oleh negara-negara miskin untuk membayar utang ke China.

“China sebenarnya ingin memastikan SDR [Special Drawing Rights] berfungsi sebagaimana mestinya. Mereka menunjukkan minat untuk menyumbangkan sebagian dari penerbitan SDR baru mereka ke kumpulan dana yang tersedia untuk pengelolaan IMF, untuk diarahkan mendukung negara-negara yang membutuhkan," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper