Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Shipping Kantongi Laba US$83,7 Juta

Realisasi laba bersih audited perusahaan pada 2020 meningkat utamanya disebabkan oleh usaha optimasi operasi yang dilakukan.
Armada kapal tanker Very Large Crude Carrier (VLCC) berkapasitas 2 juta barel PT Pertamina International Shipping.
Armada kapal tanker Very Large Crude Carrier (VLCC) berkapasitas 2 juta barel PT Pertamina International Shipping.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina International Shipping mengantongi laba US$83,70 juta sepanjang tahun lalu. Raihan itu tercatat meningkat dibandingkan dengan realisasi pada 2019 karena adanya optimasi usaha yang dilakukan sepanjang 2020.

Direktur Keuangan Pertamina International Shipping Diah Kurniawati mengatakan bahwa sepanjang 2020 anak usaha PT Pertamina (Persero) itu mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$598,86 juta atau meningkat 121 persen dibandingkan dengan 2019 senilai US$493,97 juta.

Kenaikan tersebut berhasil mendongkrak laba usaha perseroan yang meningkat 146 persen dari US$67,62 juta pada 2019, menjadi US$98,83 juta pada 2020.

Dari situ, EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization) perseroan meningkat 206 persen dari US$80,16 juta pada 2019, menjadi US$164,77 juta. Alhasil, kondisi tersebut membuat laba tahun berjalan juga ikut melonjak 126 persen dari US$66,58 juta pada 2019 menjadi US$83,70 juta pada 2020.

"Realisasi laba bersih audited perusahaan pada 2020 meningkat utamanya disebabkan oleh usaha optimasi operasi yang dilakukan," ujarnya melalui keterangan resminya, Senin (14/6/2021).

Kenaikan laba bersih, lanjut Diah, membuat posisi ekuitas perseroan ikut terdongkrak dari US$263,65 juta pada 2019 menjadi US$347,33 juta pada 2020.

Sementara itu, aset pada tahun lalu tercapai US$548,36 juta atau naik dari tahun sebelumnya sebesar US$419,06 juta.

Di sisi lain, total liabilitas perseroan untuk 2020 tercatat mencapai US$201,02 juta atau meningkat dari 2019 yang tercatat sebesar US$155,40 juta. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya utang usaha seiring dengan meningkatnya beban operasi.

Dari aspek aset perusahaan, total aset 2020 meningkat disebabkan oleh adanya penambahan asset under construction. Selain itu, kenaikan aset dipengaruhi oleh meningkatnya kas dan setara kas dan pencatatan aset hak guna sebagai salah satu dampak penerapan PSAK 73.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper