Bisnis.com, JAKARTA - PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) mencatat 70-80 persen pengirimannya didominasi oleh pengiriman barang e-commerce baik dari marketplace, toko daring dari media sosial, website, dan lainnya.
VP of Marketing JNE Eri Palgunadi mengatakan dari sisi jumlah pengiriman dan kategori pelanggan JNE, perbandingannya adalah 70-80 persen berasal dari pelanggan ritel. Sementara sisanya atau 20-30 persen dari pelanggan perusahaan (corporate customer).
"Dari total pengiriman retail customer, sekitar 70-80 persen adalah pengiriman e-commerce dari online marketplace, media sosial, website, dan lainnya," katanya kepada Bisnis.com, Minggu (13/6/2021).
Sementara itu dia mengaku JNE tetap optimistis jadi andalan jasa pengiriman dari barang-barang marketplace kendati saat ini banyak bermunculan perusahaan jasa kurir baru di tengah pandemi Covid-19.
Sebagaimana diketahui, sektor logistik menjadi salah satu yang mampu bertahan bahkan bertumbuh di masa pandemi. Alhasil, hal ini juga dinilai menjadi peluang bisnis yang cukup bergairah.
Menurut Eri, kemunculan perusahaan-perusahaan jasa logistik tersebut merupakan tantangan untuk terus berinovasi, sehingga kebutuhan pelanggan dapat terus terpenuhi.
Baca Juga
"Munculnya perusahaan jasa kurir baru, bagi JNE merupakan tantangan untuk terus melakukan inovasi sehingga dapat terus memenuhi kebutuhan pelanggan," ujarnya.
Bukan itu saja, dia juga yakin JNE bisa bersaing kendati saat ini tidak sedikit juga marketplace yang membuka jasa pengiriman barang milik sendiri. Hal itu justru bisa dimanfaatkan JNE untuk melakukan kolaborasi.
"Dengan kekuatan network JNE yang tersebar di hampir seluruh wilayah di Indonesia, kami optimis tetap dapat menjadi solusi bagi marketplace dimana JNE sebagai partner last mile delivery," sebutnya.