Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina International Shipping (PIS) fokus melakukan tranformasi menjadi perusahaan marine logistics terintegrasi usai resmi menjadi subholding shipping dari PT Pertamina (Persero).
Corporate Secretary PIS Arief Sukmara mengatakan bahwa dalam pengembangan bisnis ke depan, fokus perusahaan tidak hanya menjadi perusahaan shipping saja, tetapi juga melakukan optimalisasi utilisasi tonase kapal yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan pasar non-Pertamina.
"Jadi kami punya kapal domestik, punya angkutan impor, ada angkutan non-Pertamina. Sekarang kami gabungkan semua. Artinya, untuk penggunaan tonase kapal, memastikan tidak ada kapal yang idle," kata Arief ketika melakukan kunjungan ke kantor Bisnis Indonesia, Jakarta, Kamis (10/6/2021).
Perusahaan, kata Arief, akan melaksanakan program integrated tonnage management, yakni mengintegrasikan seluruh kapal yang dioperasikan untuk melayani kebutuhan pengangkutan domestik dan internasional, baik captive market maupun noncaptive market.
"Bicara domestik, belum semuanya kami kelola karena Pertamina Grup beli impor itu masih terima barang di tempat. Artinya, si supplier belum pakai kapal Pertamina Grup, tapi masih pakai kapal supplier. Ini peluang market. Kami akan memastikan kebutuhan kargo yang diimpor Pertamina itu bisa gunakan kapal PIS," jelas Arief.
Adapun, bisnis shipping di PIS telah mencakup FOB kargo impor, sewa kapal, dan FOB cargo lube base oil, terutama untuk pasar domestik dan regional di Asia Tenggara. Sedangkan pada bisnis marine PIS meliputi jasa penunjang operasi marine, penyediaan tenaga kerja di pelabuhan, jasa kepelabuhanan, dan keagenan kapal.
Baca Juga
Untuk jasa marine dan logistik, PIS akan menyediakan layanan end-to-end marine dan logistik di beberapa pelabuhan strategis di Indonesia. Perusahaan juga berencana melantai di bursa