Bisnis.com, JAKARTA — Produsen mainan anak PT Pangeran Maju Bahagia menyebut akan meningkatkan produksi mainan anak tahun melihat permintaan yang semakin baik saat pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai ini.
Direktur sekaligus Owner PT Pangeran Maju Bahagia Hendra mengatakan dari tiga lini usaha perseroan yakni sepeda lipat, mainan anak, dan gerobak sorong pihaknya menyebut saat ini lebih banyak menaruh fokus pada mainan. Hal itu mengingat sepeda yang sudah tidak sekencang tahun lalu permintaannya.
"Arahnya produksi mainan tentu ke double up, tetapi semua butuh proses dan ini pandemi sulit menambah pekerja. Jadi, pelan-pelan dulu mungkin 10 persen karena permintaan sedang bagus," katanya kepada Bisnis, Selasa (8/6/2021).
Hendra mengemukakan pihaknya juga akan menambah banyak model baru. Apalagi saat ini perusahaan sudah menggenggam kerja sama license dengan brand terkenal seperti Disney, Toyota, Mitsubishi, dan Vespa untuk pembuatan mainan mobil Fortuner, Mitsubishi strida pickup, dan motor Vespa.
Menurut Hendra, masih tingginya permintaan kendaraan mainan saat ini dinilai karena anak-anak belum banyak yang melakukan kegiatan normal seperti bersekolah. Alhasil, terbatasnya kegiatan membuat orang tua lebih peduli memfasilitasi mainan baru.
Sebelumnya Hendra menyebut kapasitas produksi pabrik mainan Pangeran Maju bahagia sudah penuh sejak 2019. Setiap bulannya, lanjut Hendra, pabrikan mampu memproduksi sekitar 950.000 buah mainan.
Dia merinci, misalnya untuk sepeda roda tiga pabrikan memproduksi sekitar 45.000 buah per bulan, scooter sekitar 15.000 buah, mobil aki sekitar 10.000 buah, motor aki sekitar 10.000 buah, dan stroller sekitar 15.000 buah.
Dari segi harga dengan pangsa pasar menengah bawah produk mainan PT PMB berkisar Rp200.000 hingga Rp1 jutaan, seperti mobil aki yang dipatok Rp800.000-Rp1 jutaan.
Adapun, PT Pangeran Maju Bahagia merupakan perusahaan saudara dari produsen sepeda Element yakni PT Roda Maju Bahagia. Kedua perusahaan itu juga terafiliasi dengan PT Cahaya Maju bahagia yang bergerak di bidang gerobak sorong.
Dari ketiga perseroan tersebut, tahun lalu perseroan mampu meraup omset hingga Rp1,3 triliun naik dari periode 2019 yang senilai Rp450 miliar.
Sayangnya, dengan kondisi terkini Hendra memastikan tak akan meraup omset setinggi tahun lalu. "Tahun lalu momentum jadi akan sulit kalau disamakan, mungkin tahun ini akan 50 persen saja dari tahun lalu."
