Bisnis.com, JAKARTA - Menggesa proyek Presiden Joko Widodo merampungkan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, otoritas Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan Simpang Susun Akses Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang beroperasi September 2021.
Triono Junoasmono Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) PUPR menjelaskan simpang susun pintu tol ini menjadi bagian dari Jalan Tol Batang - Semarang
"Di rencanakan uji laik operasi pada Agustus 2021 dan diharapkan dapat beroperasi pada September 2021," ujar Sekretaris BPJT Triono Junoasmono seperti dilansir Antara, Minggu (6/6/2021).
Dia menyebutkan untuk simpang susun ini, lahan sudah sudah tersedia 100 persen. Pasalnya tanah yang dibebaskan untuk simpang susun merupakan milik PTPN. Sedangkan sejauh ini pembangunan fisik telah mencapai 64,06 persen dengan perkerasan rigid pavement atau jalan beton.
Triono menyebutkan terdapat delapan pekerjaan pada pembangunan simpang susun akses KIT Batang. Pekerjaan itu terdiri dari dinding kantor, atap gerbang tol (GT), erection girder, saluran samping dan solid sodding. Kemudian, pekerjaan drainage layer LC dan rigid di lokasi F, H, dan D, serta saluran samping.
Simpang Susun sepanjang 3,1 km tersebut yang dibangun di KM 371+750 Ruas Jalan Tol Batang-Semarang diharapkan memberikan dukungan akses menuju Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.
Baca Juga
KIT Batang digagas oleh Presiden Joko Widodo menyambut perang dagang Amerika Serikat dan China. Proyek ini akan dikembangkan di atas lahan seluas 4.300 hektar. Tahap awal dari proyek sebanyak 450 hektare dan siap digunakan untuk investasi berkaitan dengan teknologi.
Dalam kunjungan terbaru Presiden Joko Widodo pada April 2021 lalu, Kepala Negara menyatakan 450 hektare lahan di kawasan industri tersebut akan dipakai untuk investasi terutama berkaitan dengan teknologi.
“Oleh karena itu, saya mengecek kesiapan dari kawasan industri ini karena nanti pada Mei ada groundbreaking, peletakan batu pertama untuk industri kaca. Kemungkinan industri kaca terbesar di Asia Tenggara,” ujarnya pada Rabu (21/4/2021) lalu.
Lebih lanjut, Presiden memerintahkan jajaran manajemen kawasan industri itu agar lahan yang tersedia dapat segera dimanfaatkan.
Dia berharap kawasan industri itu akan menyerap tenaga kerja sebanyak mungkin.
Kepala Negara juga mengatakan keberadaan kawasan industri di Jawa Tengah dapat mengundang lebih banyak investasi ke dalam negeri.
Upaya ini dinilai akan menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional. Presiden menyebut bakal melakukan pengecekan berkala ke Batang, karena kawasan industri tersebut cukup besar dan memiliki daya saing yang sangat baik.
“Ini kami jadikan sebagai contoh untuk kawasan-kawasan industri lain di Jawa maupun luar Jawa,” ungkap Jokowi.