Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menperin Sarankan Industri Kosmetik Garap Pasar Online

Kemenperin menilai industri kosmetik perlu fokus menggarap pasar online demi beradaptasi dengan kebiasaan baru masyarakat.
Kosmetik./istimewa
Kosmetik./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menaruh perhatian besar terhadap Industri Kecil dan Menengah (IKM) kosmetik dan wellness product.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2020 kinerja industri kimia, farmasi dan obat tradisional termasuk sektor kosmetik mengalami pertumbuhan sebesar 9,39 persen. Bahkan, di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19, kelompok manufaktur ini mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB sebesar 1,92 persen dengan nilai ekspornya yang mencapai US$1,4 miliar.

Dalam kunjungan kerja di PT Bali Alus belum lama ini, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan sektor ini menunjukkan adaptasi yang tinggi dalam menghadapi situasi pandemi, terutama dengan beradaptasi pada perubahan pola perilaku konsumennya.

"Untuk terus bertahan, industri kosmetik dan produk wellness perlu terus beradaptasi dengan kebiasaan baru masyarakat, antara lain dengan menggarap pasar online," katanya melalui siaran pers, Rabu (2/6/2021).

Menperin menambahkan pandemi telah menggeser pola belanja dari offline menjadi online. Hal ini terlihat dari data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang menunjukkan peningkatan transaksi online produk body care seperti kosmetik dan spa sebesar 80 persen pada tahun lalu.

Kebijakan pembatasan sosial menyebabkan konsumen menjadi lebih banyak waktu di rumah, sehingga lebih banyak waktu merawat kulit, badan, dan rambut. Dampaknya, belanja produk perawatan tubuh di rumah semakin meningkat, menggantikan kebutuhan salon dan spa.

Agus menyampaikan, Kemenperin mendukung IKM kosmetik untuk meningkatkan daya saingnya, antara lain melalui program fasilitasi restrukturisasi mesin dan peralatan.

Sebagai tambahan, saat ini Kemenperin mendorong agar IKM yang perlu merestrukturisasi mesin dan peralatannya, dapat memprioritaskan penggunaan mesin dan peralatan produksi dalam negeri. Menurut Agus banyak keuntungan bagi berbagai pihak dengan penggunaan mesin produksi dalam negeri.

Pertama, agar semua nilai tambah industri tetap berada di Indonesia. Kedua, teknologi mesin IKM tidak terlalu sulit untuk dikembangkan di Indonesia dan harganya juga terjangkau.

"Ini sekaligus dapat mendorong kemandirian di subsektor permesinan untuk mendukung IKM kita," ujar Agus.

Dia menambahkan, kebanggaan akan kemandirian bukan hanya dari produk, melainkan juga proses produksinya juga harus mandiri, termasuk peralatan-peralatannya.

Untuk itu, Agus menyampaikan rencana mendata kebutuhan dan jenis-jenis mesin yang digunakan IKM untuk kemudian melakukan link and match dengan perusahaan dalam negeri yang memproduksi mesin dan peralatan. Dengan demikian, kebutuhan mesin-mesin yang digunakan oleh IKM di seluruh Indonesia dapat diproduksi di dalam negeri.

IKM PT Bali Alus yang dikunjungi Menperin telah berdiri sejak 2000. IKM tersebut merupakan salah satu unggulan di Bali yang menghasilkan produk-produk kosmetik dan spa untuk bodycare dan aromatherapy.

Saat ini, Bali Alus memproduksi 400 varian produk dan terus menyesuaikan produksinya dengan kebutuhan pasar. Bali Alus juga telah mengekspor produknya ke Korea Selatan.

Dia menambahkan, diversifikasi tujuan ekspor penting bagi IKM. Untuk itu, Kemenperin juga bekerja sama dengan platform marketplace internasional seperti Alibaba, agar produk IKM Indonesia dapat masuk ke sana dan menjangkau pasar luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ipak Ayu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper