Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) menyebutkan bahwa penyelesaian Grass Root Refinery Tuban bakal molor ke Juni 2027.
CEO Subholding Refining & Petrochemical Kilang Pertamina Indonesia Joko Priyono menjelaskan, pandemi Covid-19 berdampak terhadap terlambatnya pengerjaan proyek yang bakal meningkatkan kapasitas Kilang Tuban sebesar 300.000 barel per hari.
"Onstream Juni 2027 akan mundur 6 bulan terkait dengan kemarin engineering design mundur 6 bulan di negaranya dan licensor karena lockdown," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Senin (31/5/2021).
Joko memaparkan, pada saat ini proses front end engineering design (FEED) telah dilaksanakan pada 14 April 2021 dan ditargetkan rampung dalam waktu satu tahun. Hingga 14 Mei 2021, progres pengerjaan FEED realisasinya telah mencapai 1,85 persen.
Sementara itu, untuk progres pembukaan lahan, Pertamina telah menuntaskan pembayaran lahan milik warga dan realisasi proses land clearing tahap III per 13 Mei 2021 telah mencapai 22,18 persen.
Proses akuisisi lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) telah selesai melalui perjanjian tukar-menukar dengan KLHK pada Desember 2019. Proses land clearing tahap III telah selesai dilakukan pada 11 Mei 2020.
Selain itu, untuk lahan Perum Perhutani, Pertamina telah mendapatkan surat dispensasi Menteri LHK untuk memulai pekerjaan di atas lahan pada 16 April 2021.
"Secara keseluruhan, area lahan darat seluas 838,8 hektare sudah dapat digunakan untuk keperluan pembangunan GRR Tuban," jelasnya.