Bisnis.com, JAKARTA — LG Energy Solution (LGES), produsen baterai Korea Selatan, berencana untuk mencatatkan sahamnya di bursa saham domestik pada kuartal keempat tahun ini untuk mengumpulkan sebanyak US$ 8 miliar.
Sumber yang mengetahui masalah tersebut seperti dikutip dari www.koreatimes.co.kr, Senin (31/5/2021), mengatakan bahwa LGES berencana melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) paling cepat pada kuartal keempat tahun ini.
“Secara internal IPO bertujuan untuk mengumpulkan hingga 9 triliun won. LGES sedang dalam pembicaraan dengan Korea Exchange (KRX) untuk menentukan prosedur yang diperlukan untuk pencatatan, "kata sumber itu.
LGES telah memilih KB Securities dan Morgan Stanley sebagai penjamin emisi utama untuk proses tersebut, menurut pejabat industri lainnya. Mengenai spesifikasi IPO lokal yang direncanakan, LGES mengatakan bahwa perusahaan tidak dalam posisi untuk mengomentari masalah tersebut.
Analis pasar mengatakan ukuran IPO yang direncanakan LGES bisa mencapai US$8 miliar, yang akan menjadi yang terbesar di Korsel.
SK Innovation (SKI), unit baterai SK yang mengikuti Samsung SDI dan LGES di pasaran, mencari US$ 2 miliar sebelumnya dengan memisahkan dari afiliasinya SK IE Technology (SKIET).
"KRX sedang dalam proses untuk meninjau permintaan IPO yang diajukan oleh LGES dan saya yakin tidak akan ada masalah bagi LGES untuk menerima persetujuan untuk melakukannya oleh operator bursa," kata pejabat tersebut.
LGES dipisahkan dari induknya LG Chem tahun lalu. Pada saat pemisahan, LGES mengatakan spin-off sebagian besar ditujukan untuk memperluas profilnya di pasar baterai yang berkembang pesat dan sangat menguntungkan.
LGES, pemasok baterai utama General Motors dan Tesla, telah diminta oleh Pemerintah AS untuk meningkatkan kapasitas produksinya sejalan dengan upaya gencar pemerintahan Presiden Joe Biden untuk merangkul "inisiatif hijau".
LGES membukukan laba operasi kuartal pertama mencapai 341 miliar won didukung dengan memasok lebih banyak baterai ke Hyundai Motor, GM, Ford, Volkswagen, dan Audi serta peningkatan hasil produksi dan pemotongan biaya di seluruh grup.
"Uang tunai yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk pengembangan baterai generasi berikutnya, perekrutan personel R&D [research and development] berpengalaman dan perluasan bisnis baterai melalui berbagai langkah seperti pembentukan lebih banyak usaha patungan," kata pejabat industri.
LGES, yang menjalankan usaha patungan dengan GM, dalam waktu dekat disebut-sebut bakal mengumumkan usaha patungan baterai barunya dengan Indonesia Battery Corp. (IBC) di Indonesia yang bernilai US$1,2 miliar.