Bisnis.com, JAKARTA — PT Pelabuhan Indonesia IV (persero) atau Pelindo IV mulai mengagendakan isu strategis terkait dengan pelaksanaan penggabungan atau integrasi BUMN Pelabuhan Pelindo I hingga Pelindo IV yang direncanakan mulai pada September 2021.
Direktur Utama Pelindo IV Prasetyadi mengatakan pada rapat kerja tahun ini isu tersebut sudah dibahas lebih mendalam. Seluruh pihak, kata dia, telah menerima sosialisasi terkait dengan pelaksanaan penggabungan atau integrasi tersebut.
Menurutnya, dengan penggabungan Pelindo akan tercipta sinergi dan integrasi dengan standarisasi dan integrasi operasional dan sistem yang efisien dan efektif.
"Saya berharap kepada insan Pelindo IV tetap konsentrasi untuk terus meningkatkan kinerja pelayanan, program-program strategis yang telah ditetapkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Perseroan tahun 2020 – 2024 agar tetap terus dilaksanakan sampai ada penetapan (merger) lebih lanjut," ujarnya, Kamis (27/5/2021).
Komisaris Utama PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Fachry Ali juga mengingatkan adanya perubahan struktural
terkait dengan merger Pelindo I, II, III dan IV.
“Saya atas nama komisaris ingin menekankan kembali bahwa tentu ada perubahan perubahan yang bersifat struktural dari merger yang akan dilaksanakan pada bulan September tahun ini,” ujarnya.
Perubahan-perubahan struktural itu lanjutnya bisa beragam. Namun, lanjutnya, satu hal, merger yang akan dilakukan bukanlah yang bersifat horisontal melainkan bersifat vertikal yang memerlukan penyesuaian radikal.
Dia berpendapat merger yang bersifat vertikal ini berada di luar pengalaman korporasi sejak Pelindo I sampai dengan Pelindo IV didirikan.
Fachri pun memberi masukkan agar langkah-langkah yang telah dilakukan oleh direksi terutama untuk strategi yang bersifat output harus dilanjutkan. Utamanya terkait dengan kerja sama dengan aktor-aktor global kepelabuhanan dan sumber daya finansial.
Hal itu akan memberikan akses kepada korporasi yang akan dimerger.
“Terlepas daripada siapa yang kemudian akan melaksanakannya, tetapi program semacam ini dalam konteks korporasi adalah suatu yang sangat konstruktif dan juga memberikan model kepada para karyawan yang berada di bawah jajaran direksi," ujarnya.