Bisnis.com, JAKARTA – People's Bank of China (PBOC) mengatakan akan mempertahankan nilai tukar yuan pada tingkat yang stabil setelah pernyataan para pejabat menyarankan mata uang tersebut diizinkan untuk terapresiasi dan pihak berwenang pada akhirnya harus berhenti mengendalikannya.
Liu Guoqiang, Wakil Gubernur PBOC, mengatakan tren nilai tukar pada masa depan akan ditentukan oleh penawaran dan permintaan serta perubahan di pasar keuangan internasional. Dia melanjutkan bahwa yuan akan dipertahankan pada tingkat yang wajar dan seimbang.
Baca Juga : Yuan Digital Gagal Menarik Antusias Warga China |
---|
"Rezim nilai tukar mengambang yang ada saat ini adalah pengaturan yang cocok untuk China saat ini dan pada masa mendatang," kata Liu sebagaimana dilansir Bloomberg pada Minggu (23/5/2021).
Komentar itu muncul setelah seorang pejabat PBOC mengatakan bahwa negara harus membiarkan apresiasi yuan untuk mengimbangi kenaikan biaya impor komoditas. Menurut peneliti bank sentral Lyu Jinzhong, China dirugikan oleh reli harga komoditas global.
Baca Juga : Yuan Makin Gagah Setelah Biden Menang |
---|
Secara terpisah, Zhou Chengjun, direktur lembaga penelitian keuangan bank sentral, mengatakan China harus menyerahkan kendali atas nilai tukar mata uang pada akhirnya jika ingin mencapai penggunaan global yang lebih besar dari yuan.
Zhou menambahkan bahwa PBOC telah menjelaskan bahwa mereka menghentikan intervensi reguler dan akan membiarkan pasar memainkan peran yang lebih besar dalam menentukan nilai tukar.
Baca Juga : China Batasi Pinjaman Bank untuk Real Estat |
---|