Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Rugi Rp70 Triliun, Garuda Indonesia Sudah 2 Kali Tawarkan Pensiun Dini

Penumpang Garuda tak lebih dari 50 persen kapasitas. Jebloknya jumlah penumpang membuat keuangan perseroan goyang.
Newswire
Newswire - Bisnis.com 21 Mei 2021  |  13:53 WIB
Rugi Rp70 Triliun, Garuda Indonesia Sudah 2 Kali Tawarkan Pensiun Dini
Garuda Indonesia - istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. tercatat telah dua kali menawarkan program pensiun dini kepada pegawainya selama pandemi Covid-19.

Pensiun dini pertama ditawarkan pada Juli 2020 sebagai langkah efisiensi perusahaan akibat tekanan krisis.

Adapun, tawaran pensiun dini disampaikan setelah perseroan mengambil kebijakan mempercepat masa kontrak karyawan tidak tetap.

"Beberapa ratus orang sudah mengajukan pensiun dini," tutur Irfan saat ditemui di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Juli tahun lalu.

Sejak pandemi, Garuda telah kehilangan pendapatannya dari penjualan tiket penumpang. Jumlah okupansi penumpang emiten berkode GIAA itu pun melorot tajam dengan kondisi terparah pada kuartal II 2020.

Penumpang Garuda tak lebih dari 50 persen kapasitas. Jebloknya jumlah penumpang membuat keuangan perseroan goyang.

Perusahaan pelat merah pun tercatat membukukan kerugian sebesar US$ 712,72 juta atau setara dengan Rp 10,34 triliun pada semester pertama 2020.

Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, manajemen Garuda kala itu memastikan karyawan yang diberi tawaran pensiun dini adalah mereka yang sudah berusia 45 tahun ke atas.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra saat itu memastikan perusahaan memenuhi hak-hak terhadap karyawan, seperti pesangon.

Hingga semester II, sebanyak 400 karyawan Garuda telah mengambil opsi pensiun dini tersebut. Irfan kala itu mengklaim, opsi pensiun dini banyak diminati karyawan.

"Karyawan yang mau punya usaha di luar, punya opportunity lain, mereka mau ambil," tuturnya

Sedangkan, pensiun dini kedua ditawarkan baru-baru ini yang akan efektif per 1 Juli 2021. Penawaran tersebut tertuang dalam surat elektronik yang diterima para pegawai Garuda Indonesia pada Rabu (19/5/2021), sekitar pukul 23.00 WIB.

Berdasarkan isi surat elektronik itu, perencanaan pensiun dini itu diputuskan pada Rabu (19/5/2021).

Adapun email itu dikirim oleh Human Capital Management. Informasi mengenai penawaran pensiun dini itu dibenarkan oleh Presiden Asosiasi Pilot Garuda Muzaeni.

"Betul, sudah ada yang mengajukan," ujar dia.

Dari notulensi rapat, manajemen mengatakan program pensiun dini akan disetujui 100 persen.  Sebab, manajemen dalam pertemuan tersebut mengatakan kerugian perusahaan telah mencapai Rp70 triliun.

Setiap bulan, perusahaan rugi lebih dari Rp1 triliun. Adapun total karyawan akan disesuaikan dengan kebutuhan.

Garuda Indonesia membuka opsi menggunakan jasa karyawan yang mengikuti program pensiun dini jika dibutuhkan. Namun, tidak ada kontrak kerja yang mendasari kesepakatan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Garuda Indonesia pensiun dini Covid-19

Sumber : Tempo.co

Editor : Nancy Junita

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top