Bisnis.com, JAKARTA – PT Bio Farma (Persero) menargetkan sebanyak 125.504 dosis vaksin Covid-19 dapat dirilis hingga Oktober 2021. Sampai dengan April 2021, perseroan sudah merilis 31.924 dosis vaksin dan mematok target sebanyak 49.421 pada Mei ini.
Jumlah vaksin yang dirilis secara bulanan sempat menurun cukup signifikan pada April lalu. Lebih rendah dibandingkan dengan Maret dengan total vaksin yang dirilis 12.140 dosis.
Juru Bicara sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan turunnya jumlah vaksin yang dirilis pada April 2021 terjadi karena perusahaan mesti menyesuaikan produksi dengan bahan baku yang masuk.
Bambang menjelaskan jumlah bahan baku yang diterima oleh PT Bio Farma untuk perilisan vaksin Covid-19 April lalu sebanyak 6 juta dosis. Adapun, total vaksin yang dirilis Bio Farma pada bulan tersebut hanya 8.912 dosis.
Penurunan jumlah vaksin yang dirilis pada April 2021 pertama kali terjadi sejak Indonesia menerima vaksin dari Sinovac pada Januari silam.
Berdasarkan laporan Rencana Rilis Vaksin Bio Farma yang dipaparkan dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi IX DPR RI pada Kamis (20/5/2021), setelah merilis 3.000 dosis vaksin pada Januari 2021, jumlah tersebut terus bertambah selama 2 bulan berikutnya.
Baca Juga
Pada Februari 2021, Bio Farma merilis 7.872 dosis vaksin. Jumlah tersebut bertambah pada Maret menjadi 12.140 dosis, dan kemudian turun cukup drastis pada April menjadi 8.912 dosis.
“Turunnya jumlah vaksin yang dirilis pada April 2021 menyesuaikan jumlah bahan baku yang masuk,” ujar Bambang ketika dihubungi, Kamis (20/5/2021).
Perlu diketahui, vaksin yang dirilis secara bulanan oleh Bio Farma merupakan bagian dari prosedur Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang mengharuskan vaksin mendapatkan lot release sebelum didistribusikan dan digunakan.
Berdasarkan data perencanaan Bio Farma, perseroan akan merilis vaksin dalam jumlah paling besar pada Oktober 2021, yakni sebanyak 24.899 dosis.