Bisnis.com, JAKARTA – PT Bio Farma (Persero) akan memproduksi 125 juta dosis vaksin sampai dengan Oktober 2021. Sejauh ini, total vaksin yang telah diproduksi oleh perseroan sebanyak 48.793.100 dosis.
Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan mengatakan Bio Farma telah menerima 65,5 juta bahan baku vaksin yang akan diproduksi untuk pelaksanaan program vaksinasi pemerintah.
Perseroan, sambungnya, saat ini memiliki kapasitas produksi per tahun untuk vaksin sebanyak 267,6 juta. Jumlah tersebut bertambah dari sebelumnya, yakni 250 juta dosis per tahun.
Perusahaan, sambungnya, sedang mencoba mendapatkan tambahan baku dari Sinovac. Adapun, target bahan baku tambahan yang sedang diupayakan oleh Bio Farma sebanyak 120 juta dosis. Namun, upaya tersebut dinilai oleh Honesti bukan perkara mudah.
“Kami masih mencoba mendapatkan tambahan bahan baku dari Sinovac. Namun, karena ada kebutuhan vaksin di China, jadi belum ada kesepakatan,” ujar Honesti dalam rapat dengar pendapat di Komisi IX DPR RI, Kamis (20/5/2021).
Dari total bahan baku di Bio Farma, sebanyak 48,7 juta di antaranya sudah dalam proses produksi. Sebanyak 32,9 juta dosis telah dirilis, sedangkan 15,8 juta dosis sisanya masih dalam proses karantina.
Baca Juga
Secara bersih, Bio Farma telah mendistribusikan 29,9 juta dosis vaksin yang digunakan untuk program vaksinasi pemerintah.
Jumlah tersebut ditambah dengan distribusi 3 juta dosis vaksin jadi dari Sinovac untuk tenaga kesehatan serta 4,2 juta vaksin Astrazeneca melalui COVAX/GAVI. Dengan demikian, total vaksin Covid-19 yang sudah didistribusikan oleh Bio Farma adalah 37 juta dosis.
Selain itu, kata Honesti, Bio Farma juga sudah mengunci binding agreement dengan Astrazeneca serta kontrak pembelian dengan Novavax.
Kendati demikian, belum ada pengiriman vaksin dari kedua produsen dan diperkirakan baru terealisasi pada Juni 2021.