Bisnis.com, JAKARTA – Hingga pertengahan Mei 2021, realisasi Program Sejuta Rumah mencapai 280.490 unit, kata Dirjen Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi Abdul Hamid.
Dia memerinci pencapaian 280.490 unit rumah tersebut berasal dari hasil pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 255.139 unit dan rumah untuk non-MBR 25.351 unit.
"Meskipun pandemi Covid-19 belum usai, Program Sejuta Rumah tetap berjalan. Realisasi program Sejuta Rumah ini terus meningkat, pada akhir Januari 17.470 unit lalu naik 29.757 unit pada akhir Februari, 164.071 Maret, dan 232.152 unit pada akhir April," ujarnya pada Rabu (19/5/2021).
Pembangunan rumah untuk MBR yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR tercatat 78.007 unit dan pemerintah daerah 23.853 unit.
Developer juga telah membangun 149.936 unit rumah. Selain itu, masyarakat membangun rumah secara mandiri sebanyak 3.343 unit. Untuk rumah nonMBR, dilaksanakan oleh pengembang perumahan sebanyak 16.302 unit dan masyarakat sendiri 9.049 unit.
Pencapaian Program Sejuta Rumah terus meningkat. Saat awal dicanangkan yakni pada 2015, Program Sejuta Rumah merealisasikan 699.770 unit. Pada 2016 tercatat 805.169 unit rumah, 2017 terbangun 904.758 unit, 2018 1.132.621 unit, dan 2019 terbangun 1.257.852 unit.
Baca Juga
Pada 2020, meskipun terdampak pandemi Covid-19 hasil pembangunan Program Sejuta Rumah bahkan mencapai 965.217 unit rumah.
Untuk mencapai target program Sejuta Rumah hingga 2024, pihaknya melalukan sejumlah kebijakan di antaranya meningkatkan akses masyarakat terhadap hunian layak melalui penyediaan rumah layak huni secara kolaboratif.
“Kami ingin melibatkan seluruh pemangku kepentingan bidang perumahan dalam Program Sejuta Rumah. Kami tidak bisa melaksanakan program ini sendiri, perlu dukungan pemerintah daerah, pengembang, perbankan, kementerian/lembaga, sektor swasta,l dan masyarakat,” tutur Khalawi.
Dia menambahkan pihaknya juga telah mempersiapkan sejumlah strategi dalam pelaksanaan Program Sejuta Rumah antara lain menyediakan sistem regulasi yang harmonis, memanfaatkan teknologi dan meningkatkan koordinasi untuk mendukung kolabirasi antar pemangku kepentingan bidang perumahan.
Strategi lainnya adalah mempercepat penyediaan rumah layak huni melalui implementasi skema penyediaan perumahan yang inovatif.
