Bisnis.com, JAKARTA – Dalam program Sejuta Rumah, Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) akan membangun 198.797 unit rumah untuk tahun ini.
Sekjen Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Daniel Djumali mengatakan pihaknya meyakini dapat membangun 198.797 unit rumah, bahkan bisa lebih.
Hal itu dapat terealisasi apabila pemerintah dapat terus mengeluarkan stimulus dan kebijakan yang membantu bagi sektor properti terutama pada masa pandemi Covid-19.
"Kalau pemerintah terus mempercepat dan memberi relaksasi bagi konsumen MBR [masyarakat berpenghasilan rendah] dan milenial memperoleh surat persetujuan kredit perbankan serta realisasi akad kredit hingga waktu pencairannya, ini dapat membuat sejuta rumah ini terus berjalan," ujarnya kepada Bisnis pada Selasa (13/4/2021).
Dia juga meminta adanya kemudahan bagi pengembang memperoleh kredit pemilikan lahan dan kredit konstruksi, khususnya bagi perumahan MBR dan millenial.
"Subsidi dan tingkat suku bunga kredit yang layak bagi pengembang MBR maupun milenial yang berkualitas diperlukan untuk mendukung Program Sejuta Rumah," ucapnya.
Baca Juga
Adapun kuota subsidi tahun 2021 yang cukup baik dilakukan dengan relaksasi skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), skema Subsidi Selisih Bunga (SSB), skema Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) maupun skema Tapera bagi MBR dan millenial.
"Kebijakan yang bisa mengakomodir sekitar 3.000 rumah recycle saat ini bisa diakad KPR guna mendukung realisasi Program Sejuta Rumah," tutur Daniel.