Bisnis.com, JAKARTA — SMK-SMTI Yogyakarta ikut berpartisipasi dalam perakitan GeNose C19. Sebelumnya pada tahap awal salah satu unit pendidikan vokasi sekolah tersebut telah memproduksi 3.000 unit GeNoSe C19.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dengan Kementerian Perindustrian.
Kepala Sekolah SMK -SMTI Yogyakarta Rr. Ening Kaekasiwi mengatakan kolaborasi perakitan GeNoSe 19 tersebut melibatkan 60 orang siswa yang terbagi dalam dua jam kerja, di mana dalam satu jam kerja terdiri dari 30 orang.
"Mereka dilatih bekerja selama tiga hingga empat jam dalam sehari dalam satu shift, selama lima hari dalam seminggu dengan diawasi oleh PT Steqhoq Robotika Indonesia Bersama dan guru-guru dari SMK SMTI Yogyakarta," katanya melalui siaran pers, Rabu (19/5/2021).
Ening mengatakan dalam memilih siswa yang dilibatkan dalam perakitan GeNoSe C19, pihak sekolah bersama konsorsium sangat selektif. Awalnya, dibuka lowongan magang, kemudian guru dari jurusan Kimia Industri menyeleksi siswa-siswi tersebut berdasarkan sofskill dan nilai akademik.
Selanjutnya, siswa yang terpilih wajib mengikuti pelatihan selama dua hari, antara lain pada hari pertama diberikan materi Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik (CPAKB) dengan menerjunkan pemateri dari PT Swayasa Prakarsa. Kemudian pada hari kedua dilakukan pelatihan perakitan GeNose C19 dengan pemateri dari PT Stechoq Robotika Indonesia.
"Sebelum memasuki ruangan pelatihan, terlebih dahulu dilakukan screening Covid-19 menggunakan GeNose C19 kepada siswa, operatornya dari PT Swayasa. Apabila hasil dari screening selama pelatihan dua hari negatif Covid-19, maka siswa siap untuk merakit GeNose C19,” ujarnya.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menambahkan SMK-SMTI Yogyakarta secara total akan memproduksi 5.000 unit GeNoSe C19.
"Mungkin banyak yang belum tahu, bahwa salah satu unit pendidikan Kemenperin yaitu , mempunyai peran yang cukup besar dalam membangun alat GeNoSe C19 untuk mendeteksi Covid-19. Sekolah ini dipercaya untuk melakukan proses assembling atau perakitan GeNoSe C19,” katanya dalam kunjungan kerja di Yogyakarta, Rabu (19/5/2021).
Agus menuturkan dipilihnya SMK-SMTI Yogyakarta menjadi tempat perakitan oleh konsorsium pengembang GeNoSe C19 dari Yogyakarta, menunjukkan bahwa sekolah vokasi Kemenperin tersebut mempunyai kualitas di atas standar.
Melalui kerja sama tersebut, SMK-SMTI Yogyakarta menyediakan tempat produksi atau perakitan GeNoSe C19, sekaligus memberdayakan dan memberikan kesempatan kepada siswa-siswi jurusan Kimia Industri untuk menjadi tenaga operator.