Bisnis.com, JAKARTA - Program Vaksinasi Gotong Royong, yang sebelumnya dikhawatirkan tidak dapat diikuti oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) karena biayanya mahal, tercatat sebanyak 7.000 perusahaan di segmen tersebut telah mendaftar.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roslani mengatakan sampai dengan saat ini terdapat 7.000 perusahaan UMKM yang ikut serta dalam program Vaksinasi Gotong Royong dari total lebih dari 20.000 perusahaan.
"Jadi, perusahaan yang pegawainya hanya 3 orang, 15 orang, dan 20 orang, menanyakan pada awal program diinisiasi, apakah boleh ikut. Selama itu berbadan hukum boleh mendaftar. Saat ini ada 7.000 UMKM yang mendaftar," ujar Rosan dalam acara bertajuk Sukseskan Vaksinasi Gotong Royong untuk Bangkit Bersama, Rabu (19/5/2021).
Dalam pernyataannya, Rosan tidak menampik terdapat sebagian peerusahaan di segmen UMKM yang tertekan akibat terdampak pandemi Covid-19. Namun, lanjutnya, terdapat sebagian perusahaan UMKM yang masih memiliki kemampuan untuk mengikuti program tersebut.
Adapun, untuk implementasinya, Kadin bekerja sama dengan RS Siloam untuk proses pelaksanaan vaksinasi bagi pelaku UMKM yang sebelumnya dinilai cukup sulit untuk dilakukan mengingat ketidakmampuan perusahaan di segmen tersebut untuk menyiapkan fasilitas kesehatan sendiri.
Terdapat 62 titik lokasi vaksinasi yang disediakan RS Siloam untuk pelaksanaan program Vaksinasi Gotong Royong.
Baca Juga
Secara total, perusahaan yang telah mendaftar untuk mengikuti program Vaksinasi Gotong Royong sebanyak 22.736 dengan jumlah peserta sekitar 10 juta orang dengan fokus pertama di wilayah Jabodetabek dan sektor manufaktur.
Sementara terkait dengan masalah harga, Rosan mengatakan sebanyak 78 persen perusahaan yang disurvei menyatakan kesanggupan untuk membayar dengan kisaran di bawah Rp500.000, sedangkan sisanya sanggup membayar di kisaran Rp1 juta - Rp1,5 juta.