Bisnis.com, JAKARTA — PT Nindya Karya (Persero) masuk ke dalam bisnis sistem penyediaan air minum (SPAM) dengan PT Alam Wiratama Kencana. Keduanya membuat perusahaan patungan, yakni PT Nindya Tirta Unggul (NTU).
Direktur Keuangan & SDM Nindya Karya Sri Haryanto mengatakan perjanjian kerja sama dengan PT Alam Wiratama Kencana (AWK) merupakan komitmen dalam menjawab tantangan di jasa usaha konstruksi dan investasi. Adapun, Nindya Karya memiliki 95 persen saham pada NTU, sedangkan AWK memiliki 5 persen.
"Nindya akan menguatkan posisinya sebagai perusahaan jasa konstruksi yang progresif yang tidak hanya mengandalkan proyek-proyek infrastruktur pemerintah," katanya melalui keterangan resmi, Selasa (18/5/2021).
Sementara itu, Plt. Sekretaris Perusahaan Nindya Karya Arista Febri Eriyawan berharap NTU dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Adapun, lini bisnis SPAM dipilih karena dinilai sejalan dengan arah pembangunan infrastruktur pemerintah yang menitikberatkan pada pemenuhan hajat hidup orang banyak.
Kebutuhan infrastruktur penyediaan air dinilai sama penting dengan keberadaan infrastruktur lainnya. Selain itu, Nindya Karya menilai potensi bisnis SPAM masih sangat terbuka untuk dikembangkan.
Kasubdit Perencanaan Teknis SPAM Kementerian PUPR Dades Prinandes mengatakan sekitar 12 SPAM baru akan dibangun dengan skema KPBU. Namun, Dades belum dapat memastikan SPAM mana yang akan dilelang dalam waktu dekat.
"Ada 12 [SPAM] yang sudah masuk dalam data usulan KPBU. [SPAM] yang berjalan menuju final business case baru enam unit," katanya kepada Bisnis, Senin (17/5/2021).
Berdasarkan catatan Bisnis, saat ini SPAM KPBU yang sedang dalam tahap transaksi mencapai dua unit, yakni SPAM Jatiluhur I dan SPAM Karian-Serpong. Sementara itu, SPAM KPBU yang sedang dalam tahap konstruksi adalah SPAM Semarang Barat.
Sejauh ini, baru ada dua unit SPAM KPBU yang telah beroperasi, yakni SPAM Umbulan dan SPAM Bandar Lampung. Dades berharap SPAM KPBU selanjutnya yang akan dilelang dalam waktu dekat adalah SPAM Jatigede.
"Itu yang kami lihat dan yang lainnya masih tahap usulan. Sebenarnya banyak yang masih tahap usulan, seperti SPAM Kamijoro dan SPAM Maningin," ucapnya.