Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi dan Ekspor Otomotif Korsel Naik di Tengah Kelangkaan Cip

Melansir KBS World pada Senin (17/5/2021), data dari Kementerian Perdagangan, Industri, dan Sumber Daya Korea Selatan pada Minggu (16/5/2021) menunjukkan produksi otomotif Korea Selatan naik 11,8 persen pada bulan April dari setahun sebelumnya.
Pabrik Hyundai di Korea Selatan. /REUTERS
Pabrik Hyundai di Korea Selatan. /REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Korea Selatan mencatat pertumbuhan dua digit di bidang produksi dan ekspor otomotif pada bulan lalu, walaupun industri otomotif sedang mengalami kelangkaan cip.

Melansir KBS World pada Senin (17/5/2021), data dari Kementerian Perdagangan, Industri, dan Sumber Daya Korea Selatan pada Minggu (16/5/2021) menunjukkan produksi otomotif Korea Selatan naik 11,8 persen pada bulan April dari setahun sebelumnya.

Ekspor otomotif mencapai 188.293 unit pada bulan lalu, naik 52,8 persen pada tahun berjalan. Seorang pejabat kementerian mengatakan walaupun produksi otomotif terganggu oleh kelangkaan cip, namun Korea Selatan tetap mencatat pertumbuhan hasil produksi dengan didukung oleh ekspor dan efek dasar yang kuat.

Sebelumnya, ekspor mobil Korea Selatan jatuh 44,6 persen pada bulan April 2020 di tengah pandemi Covid-19. Sementara itu, penjualan produk otomotif domestik turun 3,8 persen di tahun berjalan bulan April 2021.

Korea Selatan mengalami pertumbuhan ekspor di sebagian besar ekspor untuk negara-negara mitra dagang utamanya, dengan pengiriman ke Amerika Serikat naik 139,2 persen dan China 45,5 persen.

Sementara itu, sebelumnya laporan tentang Tren Pertumbuhan Korea Selatan Bulan Mei 2021 yang dirilis oleh Institut Pengembangan Nasional Korea (Korean Development Institute/KDI) menunjukkan bahwa perekonomian Korea Selatan akhir-akhir ini tampak perlahan pulih, terutama industri manufaktur.

Namun demikian, KDI memperingatkan untuk terus mewaspadai keadaan karena ketidakpastian ekonomi masih tinggi, seperti yang diakibatkan oleh varian baru Covid-19 yang tengah merebak.

Selama tujuh bulan terakhir hingga bulan Maret lalu, KDI mengkhawatirkan adanya kemerosotan ekonomi akibat penyusutan permintaan domestik dan lapangan pekerjaan, dan badan itu baru saja menggunakan kata-kata "ekonomi Korea Selatan pulih" dalam laporannya pada bulan April tahun ini.

Menurutnya, industri manufaktur menunjukan tren pemulihan yang kuat, sementara produksi di industri jasa telah pulih sebagian dari kemerosotan yang parah. Ekspor Korea Selatan terus meningkat dengan baik seiring dengan membaiknya kondisi eksternal. KDI menambahkan perlambatan konsumsi juga telah membaik berkat aturan jaga jarak sosial yang telah diperlonggar dan pulihnya sentimen konsumen.

Dilaporkan juga bahwa pasar keuangan dalam negeri Korea Selatan terlihat stabil secara keseluruhan, terutama disebabkan oleh ekspektasi pemulihan ekonomi di negara-negara ekonomi utama dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper