Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hanya Separuh Bendungan Baru Akan Dibangun SPAM

Konstruksi SPAM pada tahun ini berkurang 110 liter per detik (lpd) menjadi 2.8184 lpd. Sebelumnya, Kementerian PUPR menargetkan dapat membangun SPAM berkapasitas 2.294 lpd pada 2021.
Presiden Joko Widodo dalam acara peresmian Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pada Senin, 22 Maret 2021 - Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo dalam acara peresmian Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pada Senin, 22 Maret 2021 - Youtube Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) tidak akan dilakukan di seluruh bendungan yang dibangun pada 2014–2024.

Berdasarkan catatan Bisnis, pemerintah akan membangun 75 bendungan baru sepanjang 2014–2024 dengan kapasitas air baku mencapai 88,31 liter per detik. Adapun, pemerintah hanya akan memanfaatkan 31 bendungan sebagai sumber SPAM baru pada periode tersebut.

"Memang tidak semua [bendungan yang dibangun] untuk air minum, ada yang untuk irigasi dan pengendali banjir juga," kata Kasubdit Perencanaan Teknis SPAM Kementerian PUPR Dades Prinandes kepada Bisnis, Senin (17/5/2021).

Dades mengatakan pihaknya menargetkan dapat membangun SPAM senilai Rp107 triliun berkapasitas 29.000 liter per detik (lpd) hingga 2024. Adapun, SPAM yang berasal dari anggaran negara akan memiliki total kapasitas sekitar 11.000 lpd.

Air minum dari SPAM baru tersebut ditargetkan akan didistribusikan melalui 10 juta sambungan rumah (SR). Dades berujar pemerintah baru dapat berkontribusi untuk menyiapkan sekitar 2,8 juta SR dari anggaran negara.

Dengan kata lain, anggaran negara hanya mampu berkontribusi sektiar 30 persen dari target pembangunan SPAM nasional hingga 2024. Oleh karena itu, ujar Dades, Kementerian PUPR mendorong pemangku kepentingan dan perusahaan air minum untuk menggunakan pembiayaan kreatif dalam memanfaatkan air baku dari bendungan baru.

Dades menilai tercapainya target pembangunan SPAM dan SR tersebut penting untuk meningkatkan kualitas air minum nasional. Pasalnya, ujar Dades, pembangunan SPAM dan SR tersebut merupakan salah satu misi pemerintah untuk mencapai target air minum layak di level 100 persen.

Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga meningkatkan kontribusi air perpipaan dari level 20 persen pada 2020 menjadi 30 persen pada 2024. Dades berujar peningkatan kontribusi perpipaan tersebut mengharuskan adanya tambahan 10 juta SR di dalam negeri.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan konstruksi SPAM pada tahun ini berkurang 110 liter per detik (lpd) menjadi 2.8184 lpd. Sebelumnya, Kementerian PUPR menargetkan dapat membangun SPAM berkapasitas 2.294 lpd pada 2021.

Diana menyatakan target pembangunan SPAM tidak hanya berasal dari pembangunan jaringan SPAM baru. Akan tetapi, menurutnya, pencapaian target tersebut juga dapat dilkukan dari perluasan jaringan SPAM yang ada dengan menambah sambungan rumah (SR).

Diana mencatat target perluasan jaringan SPAM tahun ini mencapai 2,46 persen secara tahunan atau bertambah 15.635 SR menjadi 467.30 SR pada tahun ini. Target tersebut dapat dicapai termasuk dengan program padat karya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper