Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian tahun ini menargetkan akan membawa 6,1 juta UMKM tercatat di marketplace agar mendapat pasar yang lebih luas ketimbang berjualan secara konvensional.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan tahun lalu tercatat sebanyak 3,8 juta UMKM telah berhasil memasarkan produknya di sejumlah marketplace. Angka itu melampui target Kemenperin yang sebesar 2 juta UMKM.
“Tahun lalu sebanyak 3,8 juta UMKM telah onboarding di marketplace dari target 2 juta UMKM. Tahun ini kami menargetkan 6,1 juta UMKM masuk di marketplace dengan omset yang meningkat,” katanya dalam jumpa media Bangga Buatan Indonesia, Kamis (6/5/2021).
Gati menyebut bahwa pemerintah akan terus mendorong masyarakat Indonesia untuk mencintai dan menggunakan karya anak bangsa, terutama produk lokal melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Gerakan Nasional BBI merupakan sebuah gerakan yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020 sebagai bentuk dukungan terhadap Industri Indonesia, khususnya Artisan Industri Kecil dan Menengah serta mendorong masyarakat untuk mencintai dan membeli produk lokal agar Industri Indonesia dapat terus bertumbuh di negeri sendiri.
Selain itu, Gati menyebut optimisme pemerintah terhadap geliat UMKM selaras dengan tren dunia usaha yang saat ini tercatat sudah lebih ekspansif. Hal itu tercermin dari Purchasing Manufacturing Index (PMI) mengalami ekspansi menjadi 54,6.
Index tersebut, lanjut Gati juga menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik dan kepercayaan dunia usaha terhadap kebijakan pemerintah, salah satunya adalah dukungan untuk produk lokal.
Pada tahun ini, tahun ke-2 Gerakan Nasional BBI ini Kemenperin akan bertindak sebagai Movement Manager pada Mei 2021 dengan tema #FestivalJoglosemar. Kampanye ini melibatkan pemerintah daerah, pelaku Industri Kecil dan Menengah, platform teknologi pemasaran, pembayaran, logistik, ekosistem pendukung industri dan masyarakat.
Kemenperin bersama Bank Indonesia menghadirkan Artisan dari daerah Jawa Tengah dan DIY dalam perhelatan Festival Joglosemar. Sasaran Festival Joglosemar adalah meningkatkan jumlah IKM yang memanfaatkan pemasaran digital, menciptakan value creation bagi IKM, dan meningkatkan permintaan produk Artisan Indonesia.
Artisan Indonesia sendiri merupakan usaha mikro, kecil dan menengah yang menghasilkan produk dan jasa dengan nilai tambah dan kualitas tinggi, serta keunikan dan spesialisasi yang tidak banyak dimiliki oleh pesaing Negara lainnya.
"Mendorong UMKM melek digital juga menjadi perwujudan dalam rangka implementasi Making Indonesia 4.0 untuk memberdayakan pelaku IKM melalui penguasaan teknologi e-business," ujar Gati.