Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan yang sudah mendaftarkan diri untuk Vaksinasi Gotong Royong masih harus menanti kepastian dari pemerintah terkait dengan harga vaksin yang akan digunakan.
Juru Bicara sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto mengatakan sampai dengan saat ini perusahaan masih menghitung besaran harga dengan pendampingan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
"Untuk harga masih dihitung dengan pendampignan dari BPKP," ujarnya dalam acara disukusi virtual pada Kamis (6/5/2021).
Kendati belum menemukan harga yang pasti, Bambang mengestimasikan vaksin produksi Sinopharm yang akan digunakan untuk program Vaksinasi Gotong Royong berada di kisaran Rp500.000 per dosis.
Dengan demikian, perusahaan yang merupakan peserta program tersebut setidaknya mesti merogoh kantong sekitar Rp1 juta dengan perhitungan vaksinasi dilakukan seperti halnya Sinovac yang digunakan dalam program pemerintah, yakni dua kali penyuntikan.
Dia menambahkan total vaksin produksi Sinopharm yang diekspor ke Tanah Air berjumlah 1 juta dosis yang terdiri atas 500.000 dosis donasi dari Uni Emirat Arab dan 500.000 lainnya diimpor langsung oleh Bio Farma dari perusahaan produsen.
"Vaksin didatangkan dalam dua tahap, pertama pada 30 April 2021 dan kemudian 1 Mei 2021," jelasnya.
Adapun, vaksin Sinopharm yang akan digunakan untuk program tersebut hanya sebanyak 500.000. Kedatangan vaksin tersebut, sambung Bambang, juga akan bertahap mengingat adanya kompetisi dari negara-negara lain untuk mendatangkan vaksin Covid-19.