Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bio Farma: Harga Vaksin Gotong Royong Masih Dihitung

Total vaksin produksi Sinopharm yang diekspor ke Tanah Air berjumlah 1 juta dosis yang salah satunya terdiri atas 500.000 dosis donasi dari Uni Emirat Arab.
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 Astrazeneca kepada buruh di Pendopo Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (1/5/2021). Sebanyak 500 buruh dari berbagai element tersebut menerima vaksinasi Covid-19 dalam rangka peringatan Hari Buruh Sedunia. /ANTARA FOTO
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 Astrazeneca kepada buruh di Pendopo Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (1/5/2021). Sebanyak 500 buruh dari berbagai element tersebut menerima vaksinasi Covid-19 dalam rangka peringatan Hari Buruh Sedunia. /ANTARA FOTO

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan yang sudah mendaftarkan diri untuk Vaksinasi Gotong Royong masih harus menanti kepastian dari pemerintah terkait dengan harga vaksin yang akan digunakan.

Juru Bicara sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto mengatakan sampai dengan saat ini perusahaan masih menghitung besaran harga dengan pendampingan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Untuk harga masih dihitung dengan pendampignan dari BPKP," ujarnya dalam acara disukusi virtual pada Kamis (6/5/2021).

Kendati belum menemukan harga yang pasti, Bambang mengestimasikan vaksin produksi Sinopharm yang akan digunakan untuk program Vaksinasi Gotong Royong berada di kisaran Rp500.000 per dosis.

Dengan demikian, perusahaan yang merupakan peserta program tersebut setidaknya mesti merogoh kantong sekitar Rp1 juta dengan perhitungan vaksinasi dilakukan seperti halnya Sinovac yang digunakan dalam program pemerintah, yakni dua kali penyuntikan.

Dia menambahkan total vaksin produksi Sinopharm yang diekspor ke Tanah Air berjumlah 1 juta dosis yang terdiri atas 500.000 dosis donasi dari Uni Emirat Arab dan 500.000 lainnya diimpor langsung oleh Bio Farma dari perusahaan produsen.

"Vaksin didatangkan dalam dua tahap, pertama pada 30 April 2021 dan kemudian 1 Mei 2021," jelasnya.

Adapun, vaksin Sinopharm yang akan digunakan untuk program tersebut hanya sebanyak 500.000. Kedatangan vaksin tersebut, sambung Bambang, juga akan bertahap mengingat adanya kompetisi dari negara-negara lain untuk mendatangkan vaksin Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper