Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Brexit, Inggris Gandeng India Gandakan Perdagangan pada 2030

Perdagangan Inggris-India saat ini bernilai sekitar 23 miliar pound sterling atau sekitar Rp460,33 triliun setahun.
Poundsterling. /Reuters
Poundsterling. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Jelang pertemuan virtual antara Boris Johnson dan Narendra Modi, Inggris dan India menyatakan ingin menggandakan perdagangan pada 2030.

Mencari mitra dagang baru setelah meninggalkan Uni Eropa, pemerintah Inggris mengungkapkan ambisi tersebut bersama dengan pengumuman 1 miliar poundsterling (US$ 1,4 miliar) perdagangan ekstra dengan India yang dikatakan akan menciptakan 6.500 pekerjaan.

Menurut Sekretaris Perdagangan Internasional Liz Truss, investasi ekstra datang sebelum negosiasi untuk perjanjian perdagangan bebas formal, dengan pembicaraan diharapkan akan dimulai pada musim gugur.

“Ini akan menjadi win-win bagi kedua negara. Saat ini ada tarif yang sangat tinggi untuk produk seperti mobil dan wiski ke India, kami ingin melihat tarif tersebut dihapus untuk menguntungkan bisnis di Inggris," kata Truss dilansir Bloomberg, Selasa (4/5/2021).

Menurut Pemerintah Inggris, perdagangan Inggris-India saat ini bernilai sekitar 23 miliar poundsterling setahun. Pada 2019, 1,1 persen ekspor Inggris dikirim ke India, dan 2 persen impor Inggris berasal dari negara tersebut.

Pertemuan virtual Johnson-Modi datang ketika India tengah memerangi gelombang baru yang mematikan dalam pandemi virus corona, dan Inggris telah membantu mengirim peralatan darurat dan oksigen.

Johnson mengatakan perdagangan ekstra dari kemitraan ekonomi mereka yang lebih dalam akan meningkatkan pemulihan masing-masing dari pandemi.

Paket perdagangan tersebut mencakup 533 juta poundsterling investasi baru India ke Inggris di berbagai bidang seperti kesehatan dan teknologi. Kesepakatan tertinggi adalah investasi 240 juta poundsterling oleh Serum Institute of India ke dalam bisnis vaksin mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper