Bisnis.com, JAKARTA — Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Herdi mengatakan sektor otomotif menjadi pendorong level ekpansif manufaktur. Seperti diberitakan sebelumnya, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia menembus level 54,6 pada April 2021, atau kembali mencetak rekor.
"Kebijakan relaksasi PPnBM BMDTP telah meningkatkan permintaan produk otomotif terutama yang masuk dalam program relaksasi tersebut. Hal itu mengakibatkan meningkatnya permintaan dan produksi sektor pendukungnya," katanya kepada Bisnis, Senin (3/5/2021).
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan guna menjaga kinerja gemilang di sektor industri, pemerintah bertekad menciptakan iklim usaha yang kondusif. Langkah strategisnya antara lain melalui pemberian kemudahan izin usaha dan stimulus insentif.
Agus mencontohkan dengan penerbitan Undang-Undang Cipta Kerja untuk semakin memberikan kepastian hukum bagi para pelaku industri di tanah air.
Agus juga mengemukakan, utilisasi industri pengolahan nonmigas sudah kembali melonjak hingga 61,3 persen meningkat signifikan dibanding dua bulan sebelumnya.
"Kementerian Perindustrian sangat berkepentingan menjaga momentum ini dengan terus membuat kebijakan dan program untuk menstimulasi pertumbuhan industri nasional kita," ujarnya.
Adapun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat sejak kebijakan PPnBM diberlakukan pada awal Maret, terjadi lonjakan pengiriman mobil dari pabrik ke dealer sebesar 72 persen pada bulan Maret 2021 secara bulanan. Volume Maret telah melampaui 85.000 unit, atau mendekati level sebelum pandemi, yakni 90.000 unit per bulan.
PT Toyota Astra Motor (TAM) pun memperkirakan insentif PPnBM akan membuat penjualan mobil melampaui target 2021. Sebelumnya, Gaikindo memperkirakan penjualan mobil tahun ini berada pada level 750.000 unit.
“Prediksi Gaikindo [penjualan] 750.000 unit tanpa insentif, tetapi ada PPnBM kemungkinan naik menjadi 800.000 unit. Saya rasa prediksi ini mencapai 800.000 unit hingga 850.000 unit bisa recover,” kata Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmi Suwandi dalam konferensi pers virtual, beberapa waktu lalu.