Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun ini diperkirakan masih akan mengalami pertumbuhan negatif.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan hal ini dikarenakan konsumsi rumah tangga yang merupakan penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi masih belum pulih dari pandemi Covid-19.
"Kalau kita lihat dalam 4 bulan terakhir di 2021, kita prediksikan Kuartal I/2021 pertumbuhan ekonomi akan berada di kisaran negatif, masih kontraksi tapi sudah jauh lebih tipis yaitu -1 sampai dengan -0,5 persen,” katanya dalam diskusi virtual, Selasa (27/4/2021).
Faisal menyampaikan, beberapa indikator yang mendukung prediksi tersebut adalah kinerja penjualan eceran yang masih terkontraksi pada kuartal I/2021.
Di samping itu, inflasi inti yang mencerminkan penawaran dan permintaan juga masih tertekan hingga Maret 2021. Indikator lainnya, indeks keyakinan konsumen (IKK) pada periode yang sama juga masih dalam level yang pesimis.
"Begitu juga konsumsi untuk properti, dibandingkan sebelum pandemi masih rendah terutama untuk KPR [kredit pemilikan rumah] dan KPA [kredit pemilikan apartemen]," jelasnya.
Baca Juga
Namun, Faisal memperkirakan ekonomi Indonesia akan mencatatkan pertumbuhan yang positif pada kuartal II/2021, dengan kisaran proyeksi 4 persen hingga 5 persen.