Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moody's: Perubahan Iklim Memaksa Transformasi Bisnis Bank

Jika perbankan tidak bertindak, maka mereka lambat beradaptasi akan menghadapi lebih banyak tekanan pada kekuatan kredit mereka, menurut Moody's
Perubahan iklim/evogreen.co.uk
Perubahan iklim/evogreen.co.uk

Bisnis.com, JAKARTA - Perubahan iklim menciptakan tantangan operasional dan strategis bagi bank secara global, seiring pemerintah bergerak menuju model ekonomi rendah karbon, dan risiko iklim fisik menjadi lebih akut.

Hal tersebut diungkapkan Moody's Investors Service dalam sebuah laporan yang diterbitkan hari ini, Rabu (21/4/2021).

Alberto Postigo, Wakil Presiden Pejabat Kredit Senior di Layanan Investor Moody’s, mengatakan lingkungan teknologi, politik, dan peraturan untuk bank berubah dengan cepat sebagai akibat dari perubahan iklim, menambah tantangan industri lainnya seperti yang ditimbulkan oleh teknologi digital.

“Sementara bank dapat mengantisipasi ancaman ini dan menjaganya melalui pemikiran ke depan akan manajemen risiko dan tindakan strategis, karena pemberi pinjaman yang lambat beradaptasi akan menghadapi lebih banyak tekanan pada kekuatan kredit mereka," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (21/4/2021).

Transisi karbon dan risiko iklim fisik mengubah analisis biaya-manfaat dari pinjaman bank dan pilihan investasi, menempatkan industri di bawah tekanan untuk mengintegrasikan pertimbangan risiko iklim ke dalam keputusan strategis, proses bisnis, tata kelola dan kerangka kerja manajemen risiko.

Perubahan iklim juga mempengaruhi keuangan peminjam, menciptakan risiko kredit bagi bank. Meskipun risiko iklim sulit untuk dimodelkan, Moody's mengharapkan bank secara bertahap menjadi lebih baik dalam mengelola dan menentukan harga. Risiko kredit akan lebih besar pada bank yang gagal beradaptasi, atau pada skenario yang membutuhkan penyesuaian yang lebih cepat.

Perubahan iklim membawa risiko dan biaya baru bagi bank. Mereka perlu berinvestasi dalam membangun iklim keahlian, sementara pada saat yang sama menghadapi semakin banyak peraturan iklim.

Ekspansi yang cepat ke portofolio aset rendah karbon dapat meningkatkan eksposur bank terhadap aset yang kelangsungan ekonominya berkelanjutan. Mereka juga menghadapi kerusakan reputasi jika dianggap gagal menanggapi perubahan iklim.

Risiko kredit juga akan dipicu oleh regulasi iklim yang berfokus pada bank, seperti yang dicoba oleh para pembuat kebijakan dengan menerapkan aturan lingkungan baru melalui perubahan peraturan perbankan.

Regulator kemungkinan akan menyeimbangkan tujuan kebijakan perubahan iklim dengan kebutuhan untuk membiarkan bank beradaptasi secara bertahap, menghindari dislokasi pasar keuangan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper