Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapasitas Pembangkit EBT Ditargetkan Capai 24.000 MW pada 2025

Indonesia akan mendorong pemanfaatan sumber-sumber EBT dalam bauran energi nasional guna mencapai target pengurangan emisi sesuai dengan komitmen Pemerintah Indonesia dalam Paris Agreement.
Pekerja membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (2/2/2021)./ANTARA FOTO-Ahmad Subaidi
Pekerja membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (2/2/2021)./ANTARA FOTO-Ahmad Subaidi

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menargetkan kapasitas terpasang pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT) bisa mencapai 24.000 megawatt sampai dengan 2025.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menyampaikan bahwa Indonesia akan mendorong pemanfaatan sumber-sumber EBT dalam bauran energi nasional guna mencapai target pengurangan emisi sesuai dengan komitmen Pemerintah Indonesia dalam Paris Agreement.

“Pemerintah sedang menyusun rencana jangka panjang pemanfaatan energi baru dan terbarukan bahwa pada 2025 mendatang pemanfaatan EBT akan mencapai 24.000 megawatt dan pada 2035 akan ditingkatkan menjadi 38.000 megawatt,” ujar Arifin usai mengikuti Sidang Paripurna Dewan Energi Nasional (DEN) dan dilansir dalam laman resmi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Rabu (21/4/2021).

Dia mengungkapkan bahwa dalam Sidang Paripurna DEN tersebut, Presiden Joko Widodo memberi arahan agar DEN dapat melihat momentum dan mengambil kesempatan di tengah pandemi ini untuk dapat maju ke arah ekonomi hijau. Saat ini, semua negara maju sudah menuju arah ekonomi hijau tersebut untuk mengurangi kerusakan lingkungan.

Selain itu, Arifin menjelaskan sejumlah infrastruktur terkait harus dapat diselesaikan, utamanya infrastruktur yang berkaitan dengan listrik karena pemerintah ingin mencapai target 100 persen elektrifikasi sehingga seluruh masyarakat mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pasokan listrik. Lalu, juga terkait infrastruktur untuk pelaksanaan program hilirisasi dari produk-produk batu bara.

"Demikian pula untuk bahan bakar minyak dengan program BBM Satu Harga, ke depannya kami harapkan bisa dinikmati oleh masyarakat dan bisa membangkitkan ekonomi kerakyatan di daerah-daerah tersebut”, kata Arifin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper