Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) pekan ini akan mengumumkan suku bunga acuan atau BI 7-days repo rate (BI7DRR) April. Diperkirakan nilainya tak berubah disebabkan beberapa faktor.
VP Economist Bank Permata Josua Pardede mengatakan bahwa suku bunga acuan diproyeksi ada di level 3,5 persen, lending facility 4,25 persen dan deposit facility 2,75 persen.
“Diperkirakan hal ini disebabkan oleh masih rendahnya tingkat inflasi di Indonesia pada bulan Maret sebesar 1,37 persen yoy [year on year/ secara tahunan] yang secara relatif masih di bawah target BI sebesar 3±1 persen,” katanya melalui pesan instan, Senin (19/4/2021).
Josua menjelaskan bahwa meski inflasi rendah, BI juga tidak akan menurunkan suku bunganya. Ini disebabkan masih depresiasi rupiah yang secara tahun kalender (year to date) melemah hingga 3,7 persen.
Di sisi lain, kenaikan impor pada bulan Maret memberikan sinyal transaksi berjalan akan kembali mencatatkan defisit. Ini sejalan dengan pemulihan ekonomi yang mendorong permintaan impor.
“Berdasarkan kondisi makroekonomi tersebut, BI diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunganya pada RDG bulan ini,” jelasnya.
Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro pun memproyeksikan angka yang sama. Tidak akan ada perubahan seperti dua bulan sebelumnya.
Berdasarkan analisanya, suku bunga acuan yang sekarang masih tepat untuk menjangkar ekspektasi inflasi ke depan. Selain itu juga menjaga stabilitas nilai tukar di tengah tekanan aliran modal asing keluar atau capital outflows.
“Dampaknya, kondisi sektor finansial masih akan relatif stabil dengan dukungan kebijakan BI,” ucapnya.