Bisnis.com, JAKARTA - Tencent Holdings Ltd., telah menetapkan harga pokok agregat sebesar US$ 4,15 miliar untuk surat utang tanpa jaminan di bawah Program Surat Utang Global Jangka Menengah senilai total US$30 miliar.
Demikian diumumkan perusahaan penyedia layanan nilai tambah Internet di China tersebut.
Surat utang senilai US$4,15 miliar itu diterbitkan dengan harga dan tanggal jatuh tempo berbeda.
Pertama, US$500 juta untuk surat utang yang akan jatuh tempo setelah 10 tahun pada 22 April 2031 dengan tingkat bunga tetap tahunan 2,88 persen.
Kedua, senilai US$900 juta untuk surat utang yang akan jatuh tempo setelah 20 tahun pada 22 April 2041 dengan tingkat bunga tetap tahunan sebesar 3,68 persen.
Ketiga, senilai US$1,75 miliar untuk surat itang yang akan jatuh tempo setelah 30 tahun pada 22 April 2051 dengan tingkat bunga tetap tahunan sebesar 3,84 persen.
Baca Juga
Keempat senilai US$1 miliar untuk surat utang yang akan jatuh tempo setelah 40 tahun pada 22 April 2061 dengan tingkat bunga tetap tahunan sebesar 3,94 persen.
Setelah penerbitan surat utang senilai US$4,15 miliar pada 22 April 2021, perusahaan akan memiliki jumlah pokok sebesar US$ 22,15 miliar dalam program tersebut.
Perusahaan bermaksud mencatatkan surat utang tersebut di The Stock Exchange of Hong Kong Limited. Tak satu pun dari surat utang tersebut akan ditawarkan kepada publik di Hong Kong, Amerika Serikat, atau yurisdiksi lainnya.
Surat utang itu juga tidak akan diberikan kepada orang-orang yang terhubung dengan perusahaan.
Perkiraan hasil bersih dari penerbitan surat utang, setelah dikurangi penjaminan emisi biaya, diskon dan komisi, akan berjumlah sekitar US$4,13 miliar.
Tencent bermaksud menggunakan hasil bersih dari penawaran itu untuk tujuan umum perusahaan.
“Kami senang menanggapi penawaran surat utang kami di tengah volatilitas pasar. Hal ini menunjukkan pengakuan investor atas kehati-hatian pengelolaan dan model bisnis tangguh kami, yang memungkinkan kami menghasilkan aliran pendapatan yang beragam dan mempertahankan profil kredit yang kokoh," kata Presiden Tencent Martin Lau, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (18/4/2021).
Chief Financial Officer Tencent John Lo menambahkan pihaknya secara konsisten mempertahankan neraca yang kuat dengan akses luas ke aset sangat likuid.
Penawaran surat utang ini, lanjutnya, akan lebih mengoptimalkan profil jatuh tempo utang perusahaan.
"Ke depan, kami akan tetap disiplin dalam manajemen keuangan kami, dan menjaga keseimbangan yang tepat antara belanja modal, investasi, dan pengembalian," ujarnya.