Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

16 Persen Sawah di Padang Menghilang dalam 5 Tahun Terakhir

Pada 2016 lahan persawahan di Kota Padang tercatat 6.418 hektare, tetapi pada 2021 menjadi 5.416 hektare atau menyusut 15,6 persen.
Seorang petani tengah berada di sawah di Sungai Sariak, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatra Barat. Di kawasan pertanian padi ini banyak tumbuh pembangunan rumah baru yang dapat berdampak pada penyusutan luas lahan tanam padi./Bisnis-Noli Hendra
Seorang petani tengah berada di sawah di Sungai Sariak, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatra Barat. Di kawasan pertanian padi ini banyak tumbuh pembangunan rumah baru yang dapat berdampak pada penyusutan luas lahan tanam padi./Bisnis-Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG — Dinas Pertanian Kota Padang, Sumatra Barat, mencatat lahan sawah produktif di kota itu berkurang 1.000 hektare sejak 2016 hingga saat ini.

Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Syahrial Kamat mengatakan bahwa pada 2016 tercatat lahan persawahan di kota berpenduduk 900.000 jiwa ini sekitar 6.418 hektare, tetapi pada 2021 menjadi 5.416 hektare atau menyusut 15,6 persen.

"Total ada 1.002 hektare yang hilang dalam kurun waktu 5 tahun. Ini tentu harus menjadi perhatian serius dalam mempertahankan luas lahan pertanian," katanya, Sabtu (17/4/2021).

Dengan kondisi saat ini, petani Kota Padang menghasilkan 30.000 ton beras dalam setahun, sedangkan untuk kebutuhan masyarakat sebesar 100.000 ton per tahun.

"Hasil sawah kita baru mampu memenuhi 30 persen kebutuhan," kata Syahrial.

Ketika menyikapi hal ini pihaknya akan berkoordinasi dengan Bappeda, Badan Pertanahan, Dinas PUPR dan lainnya untuk menjaga areal persawahan yang ada di daerah tersebut.

Dalam UU 41 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan, Kota Padang harus mengubah RTRW untuk mempertahankan luas lahan sawah.

Dia mengatakan bahwa Kota Padang sebagai daerah urban menjadi penyebab banyak sawah produktif hilang dan menjadi perumahan.

"Kita berharap lahan yang jadi perumahan adalah lahan marjinal, bukan sawah produktif," kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Zufrizal
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper