Bisnis.com, PADANG — Dinas Pertanian Kota Padang, Sumatra Barat, mencatat lahan sawah produktif di kota itu berkurang 1.000 hektare sejak 2016 hingga saat ini.
Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Syahrial Kamat mengatakan bahwa pada 2016 tercatat lahan persawahan di kota berpenduduk 900.000 jiwa ini sekitar 6.418 hektare, tetapi pada 2021 menjadi 5.416 hektare atau menyusut 15,6 persen.
"Total ada 1.002 hektare yang hilang dalam kurun waktu 5 tahun. Ini tentu harus menjadi perhatian serius dalam mempertahankan luas lahan pertanian," katanya, Sabtu (17/4/2021).
Dengan kondisi saat ini, petani Kota Padang menghasilkan 30.000 ton beras dalam setahun, sedangkan untuk kebutuhan masyarakat sebesar 100.000 ton per tahun.
"Hasil sawah kita baru mampu memenuhi 30 persen kebutuhan," kata Syahrial.
Ketika menyikapi hal ini pihaknya akan berkoordinasi dengan Bappeda, Badan Pertanahan, Dinas PUPR dan lainnya untuk menjaga areal persawahan yang ada di daerah tersebut.
Dalam UU 41 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan, Kota Padang harus mengubah RTRW untuk mempertahankan luas lahan sawah.
Dia mengatakan bahwa Kota Padang sebagai daerah urban menjadi penyebab banyak sawah produktif hilang dan menjadi perumahan.
"Kita berharap lahan yang jadi perumahan adalah lahan marjinal, bukan sawah produktif," kata dia.