Bisnis.com, JAKARTA - Shopee Indonesia angkat bicara perihal isu yang tengah ramai di media sosial Twitter. Pasalnya, platform belanja daring itu disebut-sebut memberi upah yang rendah terhadap para kurir Shopee Express.
Executive Director Shopee Indonesia Handhika Jahja dengan tegas membantah isu tersebut. Operasional Shopee Express (SPX) dipastikan sampai saat ini tetap berjalan normal dan lancar serta tidak ada aksi demonstrasi atau mogok kerja oleh mitra pengemudi SPX.
"Perlu menjadi catatan bahwa para mitra pengemudi SPX memiliki kebebasan untuk memilih hari operasional kerja mereka," katanya dalam keterangan resmi, Senin (12/4/2021).
Dia menjelaskan, perihal keterlambatan beberapa pengiriman, itu terjadi pada saat kampanye 4.4 Mega Shopping Day yang lalu, mengingat antusiasme yang tinggi dari para pengguna atas kampanye tersebut.
Handhika juga memastikan bahwa insentif untuk mitra pengemudi SPX sangatlah kompetitif di industri jasa logistik. Skema insentif Shopee selalu mengikuti peraturan yang berlaku di daerah.
"Contohnya, jika seorang mitra pengemudi SPX di wilayah Jabodetabek membawa 80 paket dalam sehari, mereka bisa mendapatkan insentif rata-rata senilai Rp2.213 untuk setiap paket. Sebagai ilustrasi, rata-rata upah per paket yang ada di pasaran berkisar Rp1.700 dan Rp2.000 oleh jasa logistik lainnya," jelasnya.
Baca Juga
Selain itu dia juga memastikan adanya perlindungan asuransi untuk para mitra pengemudi SPX agar dapat memberikan lingkungan kerja yang aman dan produktif.
"Kami juga selalu mendengarkan masukan dan aspirasi dari para mitra pengemudi SPX, dan terus berupaya untuk menjaga kenyamanan dari semua pihak," tutupnya.
Sebelumnya, ramai perbincangan di ranah Twitter bahwa Shopee Indonesia memberikan upah rendah bagi kurir Shopee Express. Informasi tersebut dibagikan oleh Arif Novianto, pemilik akun @arifnnovianto_id. Tulisannya itu diunggah pada Sabtu (11/4/2021).
Arif menuturkan imbas kebijakan upah rendah itu, para kurir Shopee Express di Jabodetabek melakukan aksi mogok kerja sejak lima hari yang lalu.
Apabila upah kurir diturunkan jadi 1.500 setiap paket ujarnya, maka kerja para kurir tersebut semakin berat. Pasalnya, rata-rata satu paket yang diantar ke konsumen membutuhkan waktu sepuluh menit. Belum lagi, mereka harus menyediakan bensin secara mandiri.
"Mereka protes karena upahnya diturunkan dari 5.000/paket, 3.500/paket, 2.500/paket, & pada awal April menjadi 1.500/paket. Mereka tak dapat upah minimum & jaminan sosial," tulisnya dikutip, Senin (12/4/2021).