Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah produk pangan serta makanan dan minuman (mamin) berorientasi ekspor Tanah Air dinilai masih akan menjadi andalan tahun ini. Mengacu kepada tren tahun lalu, produk-produk tersebut, antara lain sarang burung walet, cengkeh bubuk, candy kopi, cocoa butter, udang prepared & preserved, serta pasta & mie instan.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan mengatakan produk andalan ekspor tersebut memiliki pangsa pasar dengan kisaran 12,62 persen hingga 48,13 persen. Sejumlah negara menjadi tujuan, di antaranya; China, Hong Kong, Singapura, Belanda, Amerika Serikat, Jepang, India, dan Australia.
"Sarang burung walet menjadi produk ekspor Tanah Air dengan pangsa pasar terbesar dunia, yakni 48,13 persen. Dengan negara tujuan ekspor China, Hong Kong, dan Singapura," ujar Kasan dalam virtual workshop virtual yang diselenggarakan, Kamis (8/4/2021).
Kendati cukup meyakinkan, produk pangan dan mamin asal Indonesia bukannya tanpa kompetitor. Kasan mengatakan sejumlah negara terhitung sebagai pesaing produk dalam negeri, di antaranya Malaysia, China, Singapura, Vietnam, Belanda, India, Jerman, dan Thailand.
Pada 2020, neraca perdagangan mamin Indonesia tercatat mengalami surplus senilai US$2,49 miliar. Dengan total ekspor senilai US$4,34 miliar. Adapun, negara-negara utama yang dituju di antaranya Amerika Serikat (US$923,42 juta), Filipina (US$594,55 juta), dan Malaysia (US$308,71 juta).
Olahan udang menjadi produk dengan nilai ekspor terbesar. Produk dengan HS Code 16052920 tersebut tercatat memiliki nilai setara dengan 10,62 persen dari total ekspor pangan dan mamin. Di bawahnya, menyusul wafer (7,31 persen), dan food preparations (6,84 persen).
Baca Juga
Lebih jauh dia menerangkan, sejumlah produk mengalami pertumbuhan positif tahunan tertinggi pada pada 2020. Antara lain bakso udang (69,88 persen), kopi instan (58,74 persen), dan olahan udang (48,75 persen).