Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah menargetkan akan menghadirkan layanan jasa angkutan umum perkotaan yang memperkuat konektivitas dengan program Buy The Service (BTS) di 10 kota pada 2021.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan layanan BTS tersebut sejauh ini baru hadir di lima kota diantaranya, Medan, Palembang, Yogyakarta, Surakarta, dan Denpasar.
"Hingga 6 April 2021, capaian penumpang pada lima kota tersebut telah mencapai 2,3 juta penumpang," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Rabu (7/4/2021).
Sementara untuk lima kota lain seperti Bandung, Banjarmasin, Surabaya, Makassar, dan Purwokerto, dia menyebut saat ini masih dalam proses persiapan dengan ditargetkan dapat beroperasi pada September 2021.
Sebelumnya, Budi menjelaskan bahwa sesuai dengan amanat dalam Undang-Undang No. 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pemerintah harus menjamin ketersediaan angkutan massal berbasis jalan baik di perkotaan atau pedesaan. Dalam hal ini, tidak hanya pemerintah pusat, tapi juga pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
Menurutnya ada dua strategi yang harus dilakukan pemerintah dalam menerapkan program BTS, yaitu pull and push strategy. Pull strategy dilakukan oleh pemerintah pusat dengan memberikan kebutuhan bus dan lisensi kepada operator, sedangkan push strategy merupakan kewajiban pemerintah daerah untuk mendorong masyarakat agar beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik.
Baca Juga
BTS lanjutnya, bertujuan agar masyarakat yang semula menggunakan kendaraan pribadi beralih ke bus. Dengan menggunakan angkutan umum diharapkan dapat mengurangi penggunaan BBM (bahan bakar minyak) oleh masyarakat.
"Di sisi lain, dapat meminimalisir dampak kerugian ekonomi dan kehilangan waktu akibat dari kemacetan, mengurangi polusi udara yang mencemari lingkungan, serta meminimalisir kecelakaan lalu lintas yang sebagian besar berasal dari kendaraan bermotor," ujarnya.