Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) bakal mengangkut sebanyak 12.539 batang rel yang diperlukan sebagai prasarana Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) lewat operasi Kereta Luar Biasa (KLB) dari Stasiun Cilacap menuju Stasiun Rancaekek, Kabupaten Bandung hingga pada September 2021.
VP Public Relations KAI Joni Martinus menuturkan pengakutan pertama pada Sabtu (3/4/2021) telah berhasil dilakukan. KLB angkutan rel R.60 dengan panjang 50 meter membawa sebanyak 60 batang. Seluruh proses muat sampai dengan proses bongkar berjalan dengan lancar, aman, dan tepat waktu.
Rel tersebut didatangkan dari China menuju Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, lalu dimuat ke atas KLB dengan rangkaian 12 Gerbong Datar di Stasiun Cilacap. KLB angkutan rel tersebut selanjutnya diberangkatkan dari Stasiun Cilacap menuju Stasiun Rancaekek dan akan dibongkar di Depo Tegalluar, Rancaekek untuk didistribusikan ke jalur KCJB.
“Rencananya, sebanyak 12.539 batang rel akan KAI angkut pada rute tersebut dan ditargetkan selesai pada akhir September 2021,” ujarnya melalui siaran pers yang dikutip, Rabu (7/4/2021).
Joni menjabarkan terkait dengan perbedaan rel tersebut dengan rel konvensional di Indonesia yang rata-rata berjenis R.54 (berat 54 kg per 1 meternya). Rel yang diangkut tersebut berjenis R.60 (berat 60 kg per 1 meternya). Di samping itu, rel yang akan digunakan di sepanjang trase KCJB tersebut memiliki panjang 50 meter tanpa sambungan.
Panjang satuan rel didesain untuk mengurangi jumlah sambungan sehingga keamanan perjalanan pun meningkat. Saat ini rata-rata panjang satuan rel di Indonesia adalah 25 meter.
Baca Juga
“Angkutan rel untuk proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung ini juga merupakan inovasi KAI dalam hal Angkutan Barang. Diharapkan seluruh proses angkutan rel ini berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu untuk mempercepat pembangunan proyek strategis nasional tersebut,” imbuhnya.
Sebelum melakukan angkutan rel tersebut, KAI telah melakukan beberapa tahapan uji coba. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan jalur rel pada titik-titik kritis atau lengkung yang dilewati serta kecepatan optimal kereta angkutannya.
Uji coba pertama dilakukan pada 26 Oktober 2020 tanpa muatan rel. Uji coba kedua dilakukan pada 6 November 2020 dengan muatan 10 batang rel, dan uji coba yang ketiga dilakukan pada 7 November 2020 dengan muatan 20 batang rel. Dalam rangkaian uji coba dan angkutan tersebut KAI terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait seperti PT KCIC, tenaga ahli dari China (CARS), Sinohydro, dan Sinotrans.