Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegur Batik Air, maskapai anggota Lion Air Group, yang dianggap seenaknya membatalkan atau mengubah jadwal penerbangan.
Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDIP Herson Mayulu langsung meminta Kemenhub menegur maskapai dengan jenis layanan penuh tersebut. Hal tersebut diucapkan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara.
"Saya mohon ditegur perusahaan Batik Air, saya sudah berapa kali terkecoh karena perusahaan ini dengan seenak perutnya mengubah jadwal penerbangan. Padahal kami ini kan menyesuaikan dengan kegiatan-kegiatan di DPR RI maupun di daerah. Saya kurang lebih 5 kali ambil penerbangan jam 2 tiba-tiba maju jam 1, bahkan ada dibatalkan," kata Herson, Selasa (6/4/2021).
Tak hanya soal jadwal yang berubah-ubah, dia juga menyebut bahwa Batik Air tidak menjalankan protokol kesehatan (prokes) dengan baik.
Anggota Komisi V lainnya dari Fraksi Gerindra Sudewo dan Novita Wijayanti juga ikut mengeluhkan Batik Air. Sudewo mengaku ikut merasakan keterlambatan dan penundaan seperti yang dialami oleh Herson.
"Konon katanya masalah internal management Batik Air adanya demo pilot sampai pada OB maskapai Batik Air. Kami khawatirkan ini bisa merambah management pemeliharaannya. Ini kan bisa membahayakan. Sehingga yang saya ingin tahu apa yang bisa dilakukan terhadap Batik Air agar tidak terjadi di maskapai lain," urainya.
Baca Juga
Sementara itu Novita mengemukakan saat ini sudah tidak ada jaga jarak fisik di pesawat Batik Air berdasarkan pengalaman temannya. Dengan kapasitas yang penuh tersebut, dia pun mengharapkan peneriksaaan keaslian dokumen kesehatan benar-benar dilakukan.
"Tentang GeNose saya lihat sudah antrean di bandara diantisipasi agar antrean ini tidak menjadinmasalah baru. Swab jangan sampai palsu jadi membahayakan penumpang lainnya," ujarnya.
Anggota Komisi V lainnya dari Fraksi PDIP Bob Andika Mamana juga menyoroti kinerja Batik Air karena dianggap tidak menjalankan tugasnya. Hal itu terlihat dari kejadian belum lama ini di mana shuttle bus milik Batik Air menabrak bagian moncong pesawat Airbus A 320 NEO miliknya sendiri yang sedang parkir di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).
"Kalau Batik itu sudah sering menunda jadwal, prokesnya juga dikhawatirkan, mohon teguran. Ini akan berdampak besar bagi masyarakat yang menggunakan maskapai tersebut. Mohon ini sebagai catatan untuk memantau maskapai-maskapai ini," tekannya.