Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Karet Indonesia (Dekarindo) meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar berperan aktif dalam pembangunan aspal menggunakan karet alam. Adapun peran aktif yang dimaksud adalah berkontribusi dalam penelitian penggunaan karet berjenis Standard Indonesian Rubber (SIR) 20 untuk aspal karet.
Seperti diketahui, Kementerian PUPR meningkatkan anggaran pembelian karet alam dari Rp120 miliar pada 2020 menjadi Rp130 miliar pada tahun ini. Namun demikian, asosiasi menilai strategi konstruksi aspal karet tersebut tidak efisien karena menggunakan karet lateks yang bernilai tinggi.
"[Aspal karet sepanjang] 40 kilometer yang akan dibangun di [Kabupaten] Musi Banyuasin pakai [karet] latex. Itu seharusnya bisa dipakai untuk buat sarung tangan karet," kata Ketua Umum Dekarindo Azis Pane kepada Bisnis, Selasa (6/4/2021).
Azis berpendapat penggunaan lateks sebagai agregat aspal akan membuat anggaran konstruksi aspal karet sangat tinggi. Pasalnya, lateks memiliki alur produksi yang panjang dengan biaya produksi tinggi.
Oleh karena itu, Azis menyarankan agar pemerintah menggunakan karet alan SIR 20 dengan alur produksi yang relatif pendek dan biaya produksi yang rendah. Namun demikian, teknologi penggunaan SIR 20 masih dalam proses penelitian oleh Balai Penelitian Teknologi Karet (Balittek).
Azis mengatakan Balittek memerlukan dana penelitian yang cukup besar untuk mengintegrasikan karet SIR 20 sebagai bahan agregat aspal. Azis menyarankan agar Kementerian PUPR berkontribusi untuk mendukung penelitian tersebut. "[Kementerian PUPR] jangan terima bersih. Gabung dong biar diciptakan teknologi baru," ucapnya.
Baca Juga
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Musi Banyuasin, Iskandar, menambahkan Pemkab Muba menargetkan bakal menggunakan aspal karet untuk jalan sepanjang 30 kilometer – 40 kilometer pada tahun 2021.
“Kami sudah menyiapkan dana sekitar Rp50 miliar – Rp100 miliar dari APBD 2021 untuk penggunaan aspal karet buat jalan di Muba,” katanya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa pada tahun anggaran 2021, pembelian karet bahan campuran aspal terus dilanjutkan dengan anggaran bertambah menjadi Rp130 miliar dari posisi tahun ini yang di angka Rp120 miliar.
"Penggunaan aspal karet memiliki tingkat perkerasan lebih baik, tidak mudah meninggalkan jejak roda pada saat aspal basah, dan daya tahan lebih tinggi dibanding aspal biasa,” katanya.